kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi solusi UMKM saat pandemi Covid-19, Menkop Teten apresiasi GoFood


Senin, 29 Juni 2020 / 21:04 WIB
Jadi solusi UMKM saat pandemi Covid-19, Menkop Teten apresiasi GoFood
ILUSTRASI. Ringankan pengeluaran mitra driver, Gojek dan YABB bagikan Paket Makan Keluarga sekaligus dukung pendapatan belasan ribu mitra merchant UMKM GoFood di berbagai kota di Indonesia.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) memaparkan terdapat lebih dari 236.980 pelaku UMKM telah melaporkan usahanya  terdampak pandemi. Oleh karena itu, Pemerintah menyiapkan skema pemulihan ekonomi nasional termasuk di dalamnya untuk pelaku UMKM.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menjelaskan pemerintah juga menyiapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) Reaktivasi UMKM menuju tatanan normal baru juga mulai disosialisasikan bagi sektor-sektor usaha yang sudah dan akan mulai diaktifkan kembali seperti sektor transportasi dan kuliner.

Digitalisasi, kata Teten, merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM saat ini. Maka dibutuhkan kolaborasi kuat antara pemerintah dengan platform digital seperti GoFood dan Gojek untuk membangkitkan kembali UMKM sektor makanan dan minuman di Indonesia.

Baca Juga: Ingin produk UMKM bersaing di marketplace? Menteri Teten Masduki imbau ini

Ia pun memberikan apresiasi atas solusi GoFood yang merupakan bagian dari ekosistem Gojek untuk mempercepat UMKM go-online. Solusi untuk segera bangkit di tengah situasi pandemi.

”Dari yang kami catat, ada sejumlah UMKM yang sudah terhubung ke marketplace online itu penjualannya meningkat 18% berdasarkan data yang kami terima. Tapi kami yakin sebenarnya bisa lebih besar lagi, bisa dua kali lipat,” ucapnya, Senin (29/6)

Pandemi Covid-19 yang melahirkan kebijakan social distancing, physical distancing, Work From Home, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau apapun istilahnya, menurut Teten, membuat orang lebih banyak berbelanja online. Termasuk makanan. ”Ya lewat GoFood seperti itu justru meningkat,” lanjutnya.

Sayangnya, lanjut Menteri kelahiran Garut, 6 Mei 1963, itu baru sekitar 13% dari total sekitar 60 juta UMKM di Indonesia terhubung dengan ekosistem online seperti GoFood. ”Sisanya yang 87% itu masih belum terhubung jadi harus kita percepat proses digitalisasi,” tegasnya.

Teten bersyukur kehadiran dan eksistensi konkrit GoFood terhadap pelaku UMKM terutama di tengah pandemi ini bisa memberikan kontribusi positif.

“Saya selaku Menkop akan melindungi pelaku usaha kuliner yang kecil-kecil ini. Saat ini saya kira GoFood bisa membuat pelaku kuliner di Indonesia bisa aman dan nyaman,” ungkapnya.

Baca Juga: Menkop Teten: UMKM dengan omzet di bawah Rp 4,8 miliar otomatis bebas pajak

Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer Gojek mengatakan, tidak hanya untuk merchant yang sudah tergabung dalam ekosistem, solusi lengkap GoFood dan Gojek juga mempercepat UMKM lainnya untuk “go-online.”

Solusi tersebut menjadi yang terlengkap di industri. Bukan hanya terdiri dari fitur teknologi yang mendorong peningkatan permintaan konsumen tetapi juga dukungan di luar teknologi yakni pelatihan wirausaha dan jejaring bisnis.

Dukungan komprehensif dirancang khusus untuk membantu UMKM beradaptasi, mengingat pandemi telah mengalihkan konsumsi kuliner masyarakat dari offline ke online.

GoFood membangun sebuah komunitas yang bersifat kekeluargaan. Mengedepankan gotong royong dan bahkan ketika salah satu merchant terkena musibah, mitra merchant lain saling menolong.

“Kita membangun suatu komunitas yang membantu satu sama lain untuk berbagi ilmu dan banyak hal lainnya,” kata dia.

Terdapat empat pilar GoFood untuk membantu para mitra UMKM dalam menghadapi pandemi. Pertama, membantu menjaga volume transaksi. Kedua meningkatkan permintaan konsumen dengan memaksimalkan eksposur UMKM. Ketiga, mengurangi biaya operasional bisnis, dan keempat mendukung operasional bisnis UMKM agar tetap jadi andalan konsumen.

”Dan ada salah satu kebanggaan karena dalam lima bulan ini kami sudah memiliki 50 ribu peserta untuk pelatihan bagi UMKM menghadapi pandemi. Bukan hanya pembekalan tapi saling sharing. Sharing tips dan triknya itu luar biasa banget,” ulasnya.

Baca Juga: Kemkop UKM membuka pintu kerjasama untuk pengembangan UMKM

Secara lebih rinci, solusi komprehensif dari Gojek dan GoFood mendukung seluruh kebutuhan usaha UMKM kuliner maupun non-kuliner, dari hulu ke hilir, mulai dari otomasi pengelolaan bisnis hingga pengantaran.

Pihaknya menyiapkan, platform digital untuk memudahkan konsumen mencari dan mengakses produk UMKM (discovery) melalui GoFood dan GoShop.

Kedua, Fasilitas dapur bersama (cloud kitchen) didedikasikan khusus untuk mitra UMKM guna mengurangi biaya sewa dan operasional serta mendukung kebutuhan infrastruktur.

Ketiga, Layanan marketplace belanja bahan baku dengan harga terjangkau khusus bagi mitra UMKM melalui GoFresh. Keempat, Opsi lengkap pembayaran nontunai yang mudah dan dari hulu ke hilir dengan GoPay dan Midtrans Payment Link. Kelima, layanan logistik dan pengiriman cepat dengan GoSend Web Portal dan oleh mitra driver Gojek.

Keenam, manajemen bisnis yang lebih efisien dengan perangkat terintegrasi seperti GoBiz (aplikasi khusus merchant untuk mengelola bisnis secara mandiri), Spots (perangkat multifungsi untuk aplikasi kasir), Selly (solusi keyboard & dashboard pengelola penjualan), dan Moka (aplikasi kasir berbasis teknologi cloud). D

an terakhir, pelatihan keterampilan berwirausaha dan networking melalui wadah Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan pelatihan berbisnis online Gojek Wirausaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×