Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku, banyak gerai ritel milik anggotanya tutup akibat banjir yang terjadi sejumlah wilayah di Jakarta. Penutupan gerai dilakukan karena toko terendam air dan akses listrik yang terputus.
"Dari sekitar 1.000 toko mungkin ada 5% yang tutup karena banjir," kata Satria Hamid, Wakil Sekjen Aprindo saat dihubungi KONTAN, Jumat (18/1). Dari hitungan Hamid, setidaknya ada 50 toko ritel yang menutup usaha karena direndam air.
Sayangnya, Satria tidak bisa menjelaskan toko ritel mana saja yang menutup operasional. Namun, bisa dipastikan, toko ritel yang menutup operasi berlokasi di daerah yang tergenang banjir. Bentuk toko ritel yang tidak beroperasi itu mulai dari minimarket, supermarket, hypermarket, convenience store, department store, wholesale, dan speciality store
Dampak banjir di DKI Jakarta bisa berdampak pada penurunan penjualan ritel hingga 15% dari hari-hari normal. "Karena jalan-jalan pada banjir jadi akses distribusi juga turun berkisar 10% -15%," ujar Satria.
Meski dalam keadaan banjir, Satria menyatakan, Aprindo mengimbau kepada anggotanya agar sebisa mungkin tetap membuka usahanya. Tujuannya adalah, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hariannya, terlebih lagi di saat banjir seperti ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News