Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta segera melakukan groundbreaking pada 10 Oktober 2013. Kebetulan yang akan dibangun pertama ini adalah paket underground atau bawah tanah, tepatnya di Dukuh Atas.
Sebagaimana diketahui, kawasan Dukuh Atas sekitar Januari 2013 silam sempat menjadi sorotan pasca jebolnya tanggul Latuharhary yang menyebabkan wilayah Dukuh Atas hingga Bundaran HI terendam banjir yang terbilang cukup tinggi.
Terlebih lagi, kawasan itu sempat dilanda insiden "air bah" di Gedung UOB Buana yang ada di wilayah tersebut. Saat itu, air dengan arus yang sangat deras menerjang masuk ke parkir basement gedung dan menelan korban jiwa.
Atas kejadian itu, kekhawatiran publik muncul, mana kala PT MRT akan memulai pekerjaan dan di sisi lain Jakarta mulai menyongsong musim hujan.
"Kami sudah mengantisipasi hal ini agar tidak terjadi lagi, kami sudah berkoordinasi dengan konsultan proyek dan juga kontraktor," ujar Direktur Konstruksi PT MRT, M. Nasyir, Senin (7/10).
Menurutnya, jalur bawah tanah di Dukuh Atas akan melintas tepat di bawah Kanal Banjir Barat (KBB) tersebut, kendati begitu ia memastikan sudah menyiapkan teknologi agar air tidak menembus jalur MRT.
Menurutnya di bawah tanah itu nanti juga akan dibuat stasiun Dukuh Atas. Dan Ia memperkirakan, stasiun itu berada 8 meter-9 meter di bawah dasar sungai.
"Khusus untuk stasiun Dukuh Atas, nantinya akan dibuat pada kedalaman 24 meter di bawah tanah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News