kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Japfa bangun pabrik pakan di Palu


Jumat, 19 April 2013 / 16:19 WIB
ILUSTRASI. Waspada! Ketahui 4 Bahaya Photo-Polluaging Terhadap Kulit Wajah


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk akan mulai merealisasikan pembangunan pabrik pakan ternak di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun ini. Pembangunan pabrik itu merupakan bagian dari ekspansi Japfa yang menggelontorkan belanja modal Rp 1 triliun tahun ini untuk memperbesar kapasitas produksi.

Putut Djagiri, SVP Deputy Head of Corporate Finance Japfa Comfeed Indonesia mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan membangun fasilitas pengeringan jagung atau corndrier dan fasilitas pembibitan atau breeding facilities .

Dari belanja modal Rp 1 triliun pada 2013, sebanyak 60% untuk pengembangan pembibitan ayam umur satu hari atau day old chicken (DOC). Sebesar 25% untuk ekspansi pabrik pakan ternak, dan sisanya untuk peternakan komersial serta pakan ikan. Japfa akan meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak 12% dari 3 juta ton menjadi 3,36 juta ton dan DOC 15% menjadi 550 juta ekor per tahun.

Emiten berkode JPFA ini juga akan mengembangkan pembibitan sapi lokal di Lampung. "Ekspansi tetap di perunggasan, pakan ternak, pembibitan ayam, dan peternakan," kata Putut.

Pengembangan pembibitan sapi lokal di Lampung adalah langkah perusahaan ini menyiasati pemangkasan impor sapi bakalan. Pengembangan usaha pembibitan sapi sendiri dimulai pada 2007 melalui Austasia Breeding Centre dengan kapasitas 20.000 ekor.

Perusahaan ini juga dikabarkan bakal merealisasikan bisnis penggemukan sapi atau feedlot di China melalui melalui PT Santosa Agrindo (Santori) dengan kapasitas 90.000 ekor per tahun. Konstruksi awal akan dilakukan Mei 2013 sehingga diharapkan bisa beroperasi pada November 2013.

Selain bisnis unggas, Japfa Comfeed memiliki sejumlah bisnis lain, seperti pakan udang dan tambak udang. Selain itu juga ada bisnis depo kontainer, pembibitan dan perdagangan sapi termasuk rumah potong hewan.

Dalam laporan keuangan kuartal III-2012 yang penjualannya bersihnya mencapai US$ 1.410 juta disebutkan, bidang usaha perunggasan masih mendominasi pendapatan Japfa sekitar 80%. Terbagi dalam sektor makanan ternak sebesar 44%, pembibitan unggas atau day old chicken (DOC) sebesar 8%, dan peternakan komersial 31%.

Sedangkan untuk bisnis peternakan sapi menyumbang 7% dan bisnis makanan ikan menyumbang penjualan sebesar 7%. Menurut Putut Djagiri, realisasi penjualan perusahaannya pada kuartal I-2013 lebih baik karena harga jual DOC dan ayam broiler naik. "Kuartal I membaik karena harga jual DOC dan ayam broiler lebih baik," katanya.

Harga DOC saat ini memang sudah jauh lebih baik dibanding pada awal tahun lalu. Jika pada awal tahun lalu harga DOC berada di bawah harga pokok produksi (HPP) yang sebesar Rp 3.500 per ekor, saat ini sudah naik pada kisaran Rp 5.500 per ekor.

Data Pusat Informasi Pemasaran Hasil Unggas Nasional atau Pinsar Unggas Nasional menyebutkan, kenaikan harga DOC terjadi pada pertengahan Januari 2013. Jika sebelumnya harga DOC broiler hanya Rp 3.500 per ekor naik menjadi Rp 4.100 per ekor.

Harga terus menanjak pada  awal Februari 2013 menjadi Rp 4.600 per ekor, lalu rata-rata menjadi Rp 5.500 mulai akhir Februari 2013 sampai saat ini. Sedangkan harga daging broiler saat ini fluktuatif dalam kisaran Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kg.

Dengan kenaikan harga DOC dan daging ayam, Japfa berharap target pertumbuhan pendapatan hingga mencapai 15% pada tahun ini akan terwujud. Pada tahun lalu pendapatan perusahaan ini mencapai Rp 17,83 triliun.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×