kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Japfa Comfeed (JPFA) bidik pasar Timur Tengah dan China


Minggu, 08 Desember 2019 / 20:31 WIB
Japfa Comfeed (JPFA) bidik pasar Timur Tengah dan China
ILUSTRASI. Pabrik Pakan Ternak Baru Indojaya, grup?PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA di Kawasan Industri Modern 4 Sumatera Utara SUMUT


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA, anggota indeks Kompas100 ini) terus melebarkan sayap produk ekspornya. Emiten penghuni Indeks Kompas100 ini mulai membidik pasar Timur Tengah dan China.

Wakil Direktur Utama Japfa Comfeed Bambang Budi Hendarto mengatakan, produk yang akan diekspor ke Timur Tengah merupakan daging ayam dan bermacam olahannya. Hal ini tidak lepas dari arahan Menteri Pertanian yang mengimbau agar JPFA dapat merebut pangsa pasar olahan ayam di Timur Tengah yang selama ini dikuasai Thailand.

Baca Juga: Sepanjang 2019, nilai ekspor Japfa Comfeed (JPFA) tembus Rp 500 miliar

Padahal, Indonesia terkenal akan produk olahan halalnya dan berpotensi untuk penetrasi ke pasar Timur Tengah yang mayoritas penduduknya beragama Muslim.

"Tadi sudah diberi arahan oleh Mentan bahwa di Timur Tengah itu banyak produk olahan ayam yang berasal dari Thailand. Sementara kita sendiri negara yang terbukti dengan kehalalan produknya sebenarnya akan lebih mudah masuk ke pasar Timur Tengah," ujar Bambang kepada Kontan.co.id, Minggu (8/12).

Namun, untuk memuluskan rencana ekspansi ini Bambang berharap campur tangan pemerintah melalui Kementerian Pertanian. Adapun regulasi yang diharapkan adalah regulasi harga agar produk JPFA dapat bersaing dengan produk dari Thailand.

"Ini perlu bantuan regulasi yang dapat mendukung ekspor;" lanjut Bambang.

Baca Juga: Persaingan di bisnis logistik kian ketat, Ritase tawarkan layanan multimoda

Selain Timur Tengah, JPFA juga tengah membidik pasar China. Bambang menuturkan, JPFA telah mengirim tim yang ditugaskan untuk membuka pasar di China. Saat ini, JPFA tengah gencar untuk mempromosikan produknya di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Bambang kembali menegaskan, perlu adanya campur tangan pemerintah untuk mewujudkan kerjasama government to government.

"Kami ingin tahu bagaimana regulasi suatu produk untuk masuk ke pasar China," tambahnya.

Sementara itu, tahun depan JPFA mengalokasikan belanja modal/capital expenditure (capex) sekira Rp 2 triliun. Bambang mengatakan, capex ini akan digunakan untuk investasi dan untuk tambahan fasilitas produksi lainnya.

"Menurut anggaran yang kami usulkan, kami akan investasi lagi untuk tambahan fasilitas dan lain-lain kurang lebih Rp 2 triliun," ujar Bambang kepada Kontan.co.id, Minggu (8/12).

Baca Juga: IHSG jatuh 1,16% ke level 5.953,06 di tengah memanasnya AS-China

Kontan.co.id mencatat, tahun ini emiten penghuni Indeks Kompas100 ini menggelontorkan belanja modal hingga Rp 3 triliun. Dana sebanyak ini digunakan untuk belanja modal akan digunakan untuk pengembangan bisnis.

Bambang mengaku, belanja modal yang dianggarkan tahun ini sudah terpakai semua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×