kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

JAS Airport Services belum berencana tambah bus apron lower deck lagi


Kamis, 09 Agustus 2018 / 16:58 WIB
JAS Airport Services belum berencana tambah bus apron lower deck lagi
ILUSTRASI. Armada bus apron lower deck JAS Airport Services


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Angkasa Semesta Airport Services, Kamis (9/8) resmi mengoperasikan lima armada bus apron lower deck terbarunya di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang. Bus ini memiliki spesifikasi lebih panjang dan lebih ramah terhadap penyandang disabilitas.

Direktur Utama JAS Airport Services Adji Gunawan mengatakan belum berencana untuk membeli bus lagi setelah mengoperasikan lima bus barunya hari ini. “Saya kira masih cukup,” ujarnya.

Adji mengatakan saat ini jumlah garbarata di beberapa bandara di Indonesia masih dinilai mencukupi sehingga tidak banyak pesawat yang parkir remote.

Parkir remote adalah saat pesawat yang datang tidak mendapatkan slot parkir dan garbarata, sehingga untuk menurunkan penumpang memerlukan penjemputan menggunakan apron bus.

Tapi, kata Adji, lain halnya jika ternyata jumlah pesawat datang yang tidak mendapat slot parkir di terminal meningkat. “Kalau remote parkir lebih banyak dari garbarata mungkin ada (penambahan). Tergantung airlines juga, kalau dia tidak dapat garbarata ya perlu apron bus,” jelasnya.

Adapun salah satu bandara di mana JAS Airport Services beroperasi yang menurut Adji membutuhkan tambahan apron bus adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Tapi dalam waktu dekat anak perusahaan PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) itu belum berencana akan mengadakan penambahan bus lagi, setidaknya hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×