kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Armada (IPCM) Ekspansi Pasar ke Maluku Utara, Sasar Layanan Kargo Nikel


Kamis, 23 Mei 2024 / 10:44 WIB
Jasa Armada (IPCM) Ekspansi Pasar ke Maluku Utara, Sasar Layanan Kargo Nikel
Kapal tunda atau tugboat PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) melanjutkan agenda ekspansi pasar pada tahun ini. Emiten dari grup Pelabuhan Indonesia (Pelindo) ini melaksanakan pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di wilayah perairan Pulau Obimayor, Pantai Barat pada wilayah perairan pandu luar biasa Pelabuhan Laiwui, Maluku Utara.

Ekspansi ini dilakukan sejak 1 April 2024, dimana pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi memberikan pelimpahan kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Jasa Armada Indonesia.

"Kami terus berkomitmen meningkatkan pelayanan jasa pandu tunda untuk menjaga keselamatan kapal, muatan, serta kepercayaan publik, pemegang saham dan mitra bisnis kami," ungkap Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita dalam rilis yang disiarkan Rabu (22/5).

Shanti melanjutkan, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara akan dikembangkan menjadi pusat penambangan dan smelter nikel dengan kapasitas produksi nikel sulfat hingga 240.000 ton per tahun. Juga menjadi bagian dari proyek strategis nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia Timur.

Baca Juga: Jasa Armada (IPCM) Raih Kinerja Positif pada 2023, Optimistis Hadapi Bisnis di 2024

Proses penambangan nickel ore (bijih nikel), limonite maupun saprolite salah satunya dikembangkan oleh Harita Nickle. Grup pertambangan dan industri pengolahan sejak tahun 2010 melalui bendera PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

Shanti mengatakan bahwa IPCM melihat wilayah ini memiliki prospek yang sangat bagus untuk melayani pemanduan kapal-kapal jenis kargo muatan nikel. Mempertimbangkan pabrik nikel sulfat yang menjadi bahan utama penyusun precursor katoda baterai kendaraan listrik.

Pabrik nikel sulfat ini yang pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi. Ekspor perdana nikel sulfat ini telah dilakukan pada Juni 2023.

"Tentu IPCM bersemangat dengan telah dimulainya kerja sama pelayanan pandu dan tunda pada perairan Pulau Obimayor ini, dimana kami akan turut berperan dalam mendukung upaya pemerintah membangun industri hilirisasi yang memberikan dampak ekonomi berkelanjutan," terang Shanti.

Selain itu, IPCM terus aktif memperkuat bisnisnya pada tahun 2024 dengan melakukan sejumlah kerja sama pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di beberapa tempat dengan para mitra strategis. Sampai saat ini IPCM berhasil melakukan perpanjangan perjanjian kerja sama bisnis untuk pelayanan di wilayah BUP pelimpahan jasa pemanduan dan penundaan kapal milik IPCM.

Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Siapkan Capex Rp 67 Miliar untuk Tahun 2024

Yaitu di wilayah TUKS PT Cemindo Gemilang, Bayah (Banten) dan Tersus PT Nusantara Regas, Kepulauan Seribu. "Selaras dengan ekspansi bisnis perusahaan, IPCM berkomitmen agar pengelolaan terhadap lingkungan bisa terus dilanjutkan. Kontribusi terhadap masyarakat sekitar melalui program-program bantuan yang tepat sasaran juga terus dipertahankan," tandas Shanti.

Dari sisi pergerakan saham, harga IPCM sedang parkir di harga Rp 270 usai menanjak 0,75% pada perdagangan Rabu (22/5). Jika diakumulasi secara year to date, harga saham IPCM mengalami pelemahan 3,57%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×