Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengumumkan laporan keuangan auditan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023. Melanjutkan kinerja yang baik sebelumnya, IPCM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 157,6 miliar atau meningkat 4,6% year on year (YoY) dari tahun 2022 yang sebesar Rp 150,6 miliar.
Pendapatan IPCM pada 2023 naik 16,1% YoY menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 980 miliar di 2022 dengan kontributor utama pada segmen jasa pelabuhan umum sebesar Rp 525 miliar atau 46,1% dari total pendapatan, naik 4,2% YoY dari Rp 504 miliar.
Pendapatan IPCM dari segmen jasa terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) tercatat sebesar Rp 191 miliar yang memberikan kontribusi 16,8% dan terminal khusus (Tersus) sebesar Rp 343 miliar yang memberikan kontribusi 30,1%, diikuti jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya yang masing-masing berkontribusi senilai Rp 31,5 miliar dan Rp 46 miliar.
Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Siapkan Capex Rp 67 Miliar untuk Tahun 2024
Komitmen IPCM untuk memberikan pelayanan terbaik dari sisi keselamatan dan kesiapan armada tercermin dalam pelaksanaan pemeliharaan (maintenance) serta docking kapal yang meningkat pada 2023.
Hal ini membuat beban pokok pendapatan IPCM meningkat 17,8% YoY dari Rp 678 miliar menjadi Rp 799 miliar pada tahun 2023. Hal ini dipengaruhi oleh kontribusi beban biaya BBM yang meningkat namun sejalan dengan angka pencapaian pendapatan. Dengan demikian, laba usaha IPCM tetap meningkat 5,6% YoY dari Rp 174 miliar menjadi Rp 184 miliar pada 2023.
IPCM juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 2,3% YoY dari Rp 1,49 triliun pada 2022 menjadi Rp 1,52 triliun pada akhir 2023.
Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita mengatakan, pihaknya bersyukur dapat mempertahankan kinerja positif dengan adanya kenaikan pendapatan perusahaan tahun 2023 yang berhasil menembus Rp 1 triliun. "Kinerja baik ini tentunya turut didukung oleh pangsa pasar yang terus meluas serta perekonomian yang semakin membaik di tahun 2023,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (29/3).
Sepanjang 2023, IPCM telah berhasil memperkuat armadanya dengan meluncurkan tiga kapal pandu dan satu kapal tunda baru serta melakukan beberapa penandatanganan perjanjian kerja sama bisnis untuk pelayanan di wilayah BUP IPCM yaitu dengan PT Cemindo Gemilang Tbk, PT Nusantara Regas, PT Jawa Satu Power, PT Cirebon Electric Power, PT Cirebon Energi Prasarana, serta melakukan penandatanganan kerja sama mitra strategis Bersama PT Lang Lang Laju Layang dan PT Pelabuhan Bukit Prima.
Selain itu, keberhasilan kinerja IPCM pada 2023 juga terlihat dalam upaya penetapan dan penyesuaian tarif pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal baik di wilayah BUP IPCM maupun BUP Pelindo. Di antaranya untuk wilayah BUP IPCM pada Tersus Cemindo Gemilang Tbk Bayah, Tersus FSRU PT Nusantara Regas, dan Tersus dan TUKS PT Cirebon Electric Power serta PT Cirebon Energi Prasarana atau yang lebih dikenal dengan Kanci 1 dan Kanci 2.
Peningkatan kinerja IPCM sepanjang 2023 juga tidak terlepas dari program transformasi dan manajemen K3 yang dilakukan perusahaan. Program ini terus mendorong perawatan armada kapal, pengayaan pengetahuan serta program fit to work bagi awak kapal untuk memastikan seluruh tim selalu dalam kondisi fit untuk melaksanakan kegiatan operasional secara aman. Yang tidak kalah penting juga transformasi efisiensi BBM yang terus dilakukan untuk peningkatan pelayanan operasional.
Baca Juga: Pacu Kinerja, IPCM Membidik Pertumbuhan Pendapatan 5%
“Kami lakukan transformasi dan digitalisasi untuk menyesuaikan bisnis dengan perkembangaan saat ini. Hasilnya IPCM mampu menambah armada, melakukan ekspansi, dan menambah pendapatan,” tutur Shanti.
Memasuki tahun 2024, IPCM juga akan terus aktif memperkuat bisnisnya dengan melakukan sejumlah kerja sama pelayanan jasa pemanduan dan penundaan pada beberapa tempat dengan para mitra strategis.
Shanti mengungkapkan, IPCM berkomitmen terhadap pelayanan untuk terus memenuhi harapan pengguna jasa dengan terus meningkatkan serta memperbaiki kualitas layanan demi kepuasan pelanggan yang lebih baik.
Tahun ini IPCM juga membuka optimisme dan menambah kekuatan baru melalui kerja sama usaha IPCM dan cargo owner di Palembang yaitu PT Maritim Barito Perkasa (Adaro Group) serta PT Karya Pacific Shipping dalam penyediaan sarana bantu pemanduan berupa kapal tunda untuk pelayanan di area pelimpahan IPCM pada wilayah STS Ambang Luar Sungai Musi Provinsi Palembang.
IPCM akan melanjutkan dan menyesuaikan strategi dan rencana induk perusahaan yang bergerak di bidang jasa maritim dengan terus melaksanakan ekspansi bisnis baik organik maupun anorganik. IPCM akan terus melakukan penguatan armada tunda dan pandu guna meningkatkan pelayanan operasional dengan fokus kepada kepuasan pelanggan, memastikan kesiapan armada, keselamatan kerja, serta transformasi yang berkelanjutan.
Di samping prestasi dari kinerja keuangan, perjalanan bisnis IPCM yang dinamis juga terus mengedepankan unsur-unsur lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan. Pengelolaan ESG IPCM terus mengalami peningkatan yang diindikasikan dengan perolehan penghargaan, salah satunya penghargaan Gold Champion kategori Elemen Lingkungan dari Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards.
IPCM mengedepankan prinsip ramah lingkungan melalui komitmen penggunaan alternatif bahan bakar kapal ramah lingkungan Biosolar B30 yang relatif lebih mengurangi emisi karbon sebagai bentuk pengurangan dampak negatif akibat residu bahan bakar. IPCM juga telah dan akan terus mengembangkan penggunaan shore connection untuk menunjang penggunaan energi lain selain BBM sebagai penunjang operasionalnya. Selain itu, tiga motor pandu yang rilis pada 2023 lalu juga didesain memiliki konsep go green.
Dari sisi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), pada tahun 2023 IPCM terus mendukung program prioritas bidang lingkungan melalui konservasi biota dan ekosistem laut seperti penanaman 400 bibit terumbu karang dan penanaman 1.000 pohon mangrove di Jakarta Utara. IPCM juga mendorong Usaha Mikro Kecil (UMK) melalui program pengembangan dan pelatihan produk tenun dan anyaman di Indonesia Timur.
Shanti pun menganggap kinerja IPCM selalu sejalan dengan aspek berkelanjutan.
"Komitmen kami kepada publik tidak hanya mempertahankan aspek keuangan namun juga menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan penguatan UMKM yang memiliki peran penting sebagai penopang perekonomian bangsa,” tutup Shanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News