kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Jasa Armada (IPCM) membidik enam proyek baru tahun ini


Selasa, 18 Juni 2019 / 18:17 WIB
Jasa Armada (IPCM) membidik enam proyek baru tahun ini


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membidik beberapa kontrak baru pada tahun ini. IPCM saat ini tengah berupaya mendapatkan beberapa kontrak jasa pemanduan dan penundaan dan kontrak lain di luar dari pelabuhan-pelabuhan kelolaan induk usaha.

Direktur IPCM Supardi mengatakan setidaknya ada enam kontrak baru yang dibidik. Diantaranya proyek di Kayu Agung, Proyek Regas, Proyek Exxon Mobile, Teluk Lingau, Kendawangan, STS Pupuk Sriwijaya dan Patimban.

"Ada lagi potensi lagi dijajaki terkait perjanjian (MoU) IPC (Pelindo II) dengan Pertamina yang ditandatangani beberapa waktu lalu. IPC dalam segala hal terkait BBM akan menggunakan Pertamina. Begitu juga sebaliknya, hal-hal kepelabuhanan Pertamina akan gunakan IPC. Ini ada keuntungan buat kami," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/6)

Dawam Atmosudiro, Direktur Utama IPCM menambahkan, sampai lima tahun ke depan, pendapatan perusahaan masih akan dikontribusikan dari beberapa pelabuhan yang dikelola IPC atau Pelindo II. Namun perlahan tapi pasti kontribusinya akan susut dengan adanya proyek-proyek baru yang dibidik.

"Ke depan, sampai beberapa tahun pendapatan dari Pelindo II masih akan mendominasi. Minimal sampai lima tahun pendapatan dari (pelabuhan) Pelindo II akan berkontribusi 50%-an," tambahnya.

Namun proyek-proyek baru tersebut usai mendapatkan rekomendasi atau pelimpahan, tidak bisa langsung segera dioperasikan. Pasalnya, setiap proyek membutuhkan waktu persiapan yang berbeda-beda sehingga kendati didapat tahun ini bisa saja operasional baru dilakukan tahun depan.

"Potensi pendapatannya saya belum bisa bilang. Contoh proyek Ambang Luar Sungai Musi itu perizinan komplit akhir November tahun lalu tetapi kami baru bisa kerja pada akhir Maret tahun ini," lanjutnya.

Hanya saja, dirinya memastikan kontrak-kontrak yang didapat paling tidak akan aman untuk menopang pendapatan jangka menengah. Setiap kontrak minimal dikunci untuk periode waktu lima tahun, sehingga ke depan proyek-proyek yang akan didapat akan memberikan kontribusi yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×