kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Marga dan Wika Jadi Pemegang Saham Mayoritas Tol Sumo


Rabu, 28 Januari 2009 / 08:37 WIB


Reporter: Ali IMron Hamid | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nasib tol Surabaya Mojokerto (Sumo) ke depan sudah mulai ada titik terang. Pasalnya, di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Marga Nuyjaya Kusum AGung (MNA) pekan lalu, Jasa Marga dan Wijaya Karya akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas bersama sebesar 75 %. Sisanya sebesar 25% dikempit oleh PT Moeladi.

Dengan komposisi itu, Jasa Marga berhasil menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 55%. Sementara Wijaya Karya memegang komposisi saham 20 %. “Kepastian ini pun sudah atas persetujuan bank sindikasi yang hadir saat itu, yakni BNI, BRI dan Bukopin,“ kata Presiden Direktur Wijaya Karya, Bintang Perbowo, Selasa 27/1 usai RUPSLB di Gedung Wika Jakarta.

Dengan komposisi seperti itu, Wijaya Karya tinggal menanti persetujuan dari para kreditur. Bila nantinya para kreditur sudah tidak ada masalah, maka pengerjaan ruas tol tersebut bakal berlanjut kembali. “Persetujuannya besok dan kemungkinan besar sudah tidak ada masalah,” tandasnya.

Bila restrukturisasi pemegang saham ini sudah disetujui, maka tinggal mengajukan Perjanjian Pengelolaan Jalan Tol (PPJT) tersebut kepada Badan Pengelola Jalan tol (BPJT) untuk dibuat perjanjian baru. Setelah itu semua selesai maka proyek akan kembali berjalan.

Rencananya, Wijaya Karya juga akan menjadi kontraktor jalan tersebutdan akan menyelesaikan proses pembebasan lahan paling lama April 2009. Saat ini, prosesnya sendiri baru rampung 10%. “Kami optimistis bisa menyelesaikan ini sebab tinggal bayar atau konsinyasi ke pengadilan,” kata Direktur Operasional II Wika, Slamet Maryono.

Apabila nantinya mereka berhasil membebaskan lahan sesuai target, maka Wika berharap bisa mendapatkan pemasukan sebesar Rp 250 miliar.

Komisaris Utama Jasa Marga, Sumaryanto Widayatin bilang, perubahan komposisi saham itu sesuai dengan perkiraan semula. Pasalnya Jasa Marga paling siap untuk menjadi operator jalan tol. “Jasa marga bisa dibilang siap segala hal. Mulai dari dana pembangunan, tim ahli, dan segenap sumber daya yang ada,” tandasnya.

Dengan perubahan komposisi tersebut, Jasa Marga menargetkan pengerjaan jalan tol tersebut rampung dalam 18 bulan. Mereka menjamin jalan tol Sumo tidak akan molor lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×