Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan operator jalan tol, PT Jasa Marga Tbk, akan melepas porsi kepemilikan saham di dua ruas jalan tol kelolaannya. Pelepasan porsi saham di dua ruas jalan tol itu akan dilakukan di paruh pertama tahun ini.
Desi Arryani, Direktur Utama Jasa Marga, menyatakan, dua ruas jalan tol yang akan dilego adalah ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W1 Kebon Jeruk-Penjaringan dan ruas jalan tol Semarang-Solo.
Khusus ruas tol JORR W1 Kebun Jeruk-Penjaringan, emiten berkode saham JSMR di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu akan melepas seluruh sahamnya. Sedangkan untuk ruas tol Semarang-Solo, JSMR akan melepasnya sebagian saham saja. "Divestasi akan kami lakukan di semester I tahun ini," ujar Desi kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Namun Desi enggan menyebutkan target dana yang ingin diperoleh dari aksi pelepasan saham dua ruas jalan tol itu. Asal tahu saja, Jasa Marga saat ini menguasai 23% saham ruas JORR W1 sepanjang 9,7 kilometer (km). Adapun untuk ruas Semarang-Solo, Jasa Marga melalui anak usaha, PT Trans Marga Jateng berinvestasi Rp 7,3 triliun dengan panjang jalan 75 km.
Selain melepas dua ruas jalan tol tahun ini, Jasa Marga memiliki rencana mengoperasikan proyek jalan tol anyar. Dwimawan Heru, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga bilang, tahun 2017 ini, akan mengoperasikan jalan tol baru sepanjang 235 km.
Beberapa jalan tol yang akan beroperasi itu antara lain; jalan tol Semarang-Solo (Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 kilometer). "Untuk jalan tol Semarang-Ungaran dan Ungaran-Bawen sudah beroperasi, sekarang Bawen-Salatiga akan kami buka tahun depan," ujar Heru.
Kemudian, ada juga jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sepanjang-Krian) sepanjang 15,5 km. Jalan tol tersebut akan melengkapi ruas yang telah beroperasi terlebih dahulu, yakni ruas Krian-Mojokerto dan Waru-Sepanjang.
Dengan demikian, jalan tol Surabaya-Mojokerto akan beroperasi penuh tahun 2018.
Tak hanya itu, manajemen Jasa Marga juga akan mengoperasikan jalan tol Gempol-Pasuruan sepanjang 20,5 km, tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (Perbarakan-Seri Rampah) sekitar 41,69 km, jalan tol Solo-Ngawi sepanjang 90,25 km dan ruas tol Ngawi-Kertosono sekitar 49,51 km.
Untuk rencana bisnis tahun ini, Jasa Marga telah mengalokasikan belanja modal senilai Rp 26 triliun. Jumlah tersebut naik 136,36% ketimbang rencana belanja modal sepanjang tahun 2016 lalu senilai Rp 11,62 triliun. Adapun realisasi belanja modal tahun lalu tercatat Rp 9,576 triliun.
Dalam rencana, belanja modal yang dialokasikan perusahaan pelat merah tersebut digunakan untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol.
Menggarap properti
Tak hanya bisnis jalan tol, Jasa Marga tahun ini mempersiapkan tiga proyek properti. Lewat anak usahanya PT Jasa Marga Properti, JSMR meluncurkan tiga proyek anyar tahun ini. Satu proyek berupa gedung perkantoran dan dua yang lain merupakan landed house atau rumah tapak.
Salah satu proyek gedung perkantoran Jasa Marga Properti akan berdiri di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Tepatnya, di dekat akses tol keluar Ciledug. Jasa Marga Properti menjadwalkan, proyek bertajuk Office One itu menempati lahan 1.433 meter persegi (m²) dengan luas bangunan 4.000 m² yang terdiri dari enam lantai.
Adapun dua proyek rumah tapak Jasa Marga Properti berada di Jawa Timur. Keduanya akan rilis pada pertengahan tahun ini. Untuk ketiga proyek properti Jasa Marga tersebut menelan investasi sebesar Rp 72,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News