Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) bersama mitra pengelola tol lainnya menggelar kegiatan Temu Pelanggan Jasamarga Transjawa Group Wilayah Jawa Tengah di Semarang pada Rabu (4/12).
Dengan tema "Keselamatan Berkendara, Menjadi Budaya Pengendara Berwibawa", acara ini bertujuan meningkatkan keselamatan di jalan tol dan mempererat hubungan dengan para pelanggan jalan tol Trans Jawa.
Baca Juga: JSMR Konsisten Tingkatkan Kinerja Positif Perseroan Hingga Kuartal III Tahun 2024
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai instansi terkait, termasuk Kepolisian, Dinas Perhubungan, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan komunitas pengguna jalan tol.
Beberapa tokoh penting seperti Tulus Abadi (Anggota BPJT Unsur Masyarakat) dan Ahmad Wildan (Senior Investigator KNKT) turut memberikan pandangan.
Fokus Keselamatan Berkendara
Direktur Operasional PT JTT, Pratomo Bimawan Putra, memaparkan data lalu lintas di jalan tol wilayah Jawa Tengah.
Dari Januari hingga Oktober 2024, kendaraan kecil mendominasi dengan 83,1% dari total 52,3 juta kendaraan. Namun, kendaraan truk mencatat angka kecelakaan tertinggi, yakni 49% dari total insiden.
Baca Juga: Laba Bersih JSMR Turun 44,75% per Kuartal III 2024, Ini Sebabnya
Pratomo menekankan pentingnya inovasi untuk menekan angka kecelakaan, seperti penerapan Incident Management System (IMS), pemasangan kamera kecepatan, jalur penyelamat darurat, dan sistem timbang kendaraan (Weigh In Motion).
"Kami terus berupaya memastikan keselamatan pengguna jalan dengan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan," jelasnya.
Perspektif Regulasi dan Pengelolaan Jalan Tol
Anggota BPJT, Tulus Abadi, menekankan pentingnya pemenuhan indikator keselamatan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
"Pada tahun 2023, angka kecelakaan di jalan tol menurun 16% dibandingkan tahun sebelumnya. Harapannya, tren ini terus berlanjut di 2024," ujarnya.
Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, menggarisbawahi tantangan baru dalam keselamatan jalan tol.
"Euforia masyarakat dalam memanfaatkan tol kelas A kerap menyebabkan kecepatan berlebih. Kami mengimbau pengusaha truk untuk lebih memperhatikan laju kendaraannya guna mengurangi kecelakaan jenis tabrak depan-belakang," katanya.
Baca Juga: Jasamarga Rekonstruksi Jembatan Tol Jakarta-Cikampek
Komitmen Jasamarga dan Saran Stakeholder
Direktur Utama PT Trans Marga Jateng, Prajudi, menyampaikan harapannya agar acara ini dapat memperkuat komitmen edukasi keselamatan berkendara.
"Kami ingin menciptakan pengalaman berkendara yang nyaman dan aman bagi seluruh pengguna tol," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MTI, Djoko Setijowarno, menyoroti pentingnya kesejahteraan pengemudi, termasuk penyediaan tempat istirahat yang layak dan pengaturan standar kerja.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Teken Divestasi JTT, Salim dan GIC Resmi Masuk
"Upah, jam kerja, dan standar mengemudi harus diperhatikan demi mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan," tambahnya.
Acara ini diakhiri dengan imbauan kepada pengguna jalan untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan, memastikan saldo uang elektronik mencukupi, serta mengikuti rambu-rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.
PT Jasamarga Transjawa Tol berharap langkah ini dapat meningkatkan budaya keselamatan berkendara di jalan tol Trans Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News