kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Targetkan Peningkatan Penjualan 10% pada Tahun 2025


Jumat, 13 Juni 2025 / 19:27 WIB
Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Targetkan Peningkatan Penjualan 10% pada Tahun 2025
ILUSTRASI. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) optimistis menyambut tahun 2025 dengan target pertumbuhan penjualan sebesar 6% hingga 10%


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) optimistis menyambut tahun 2025 dengan target pertumbuhan penjualan sebesar 6% hingga 10%. Proyeksi ini sejalan dengan berbagai inisiatif ekspansi bisnis yang tengah disiapkan, meskipun perusahaan mencatat penurunan penjualan pada tahun 2024.

Direktur Keuangan JTPE, Lukito Budiman, mengungkapkan bahwa total penjualan perusahaan sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 2,1 triliun, mengalami penurunan sebesar 7,8% year-on-year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,3 triliun.

Namun demikian, laba bersih JTPE justru mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 12,4%, dari Rp 225,6 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 253,7 miliar di 2024. 

Dalam lima tahun ke depan Jasuindo berencana akan masuk ke pasar telekomunikasi. "Salah satu pasar yang akan kita masuk adalah pasar telekomunikasi. Itu kita mulai dari tahun ini. Salah satu produknya adalah SIM card," beber Lukito dalam agenda publik ekspose JTPE, Kamis (12/6).

Baca Juga: Gelar RUPS, Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Sepakat Tebar Dividen Final Rp 17 per Saham

Selain itu, perseroan juga akan melakukan ekspansi ke bisnis Radio Frequency Identification (RFID) dan juga hardware.

"Selain itu, kita juga akan expand ke teknologi RFID. Itu untuk retail bisnis kita, contohnya seperti tag label di pakaian, maupun tag di aset-aset perusahaan. Kita juga akan masuk ke dalam hardware maupun sistem manajemen data biometrik itu sendiri," tambahnya.

Dengan berbagai opportunity tersebut, Lukito optimistis kinerja perseroan akan terus menukik.

Lebih lanjut, perseroan menganggarkan dana capital expenditure (Capex) sebesar Rp 60 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk menambah kapasitas lewat penambahan mesin serta juga untuk memodernisasi supaya lebih produktif. 

 

Soal tantangan, Lukito menjelaskan bila kondisi ekonomi global yang masih belum stabil turut dirasakan oleh perseroan. 

"Kemudian yang kedua, itu adalah juga melihat tantangannya tentang domestik adalah pertumbuhan ekonomi yang dikirakan melambat pada tahun 2025. Dari sekitar 5% menjadi di bawah 5%, itu juga menjadi tantangan kita," jelasnya.

Namun, dengan adanya rencana ekspansi RFID dan berbagai opportunity, perseroan yakin langkah tersebut bisa menambah revenue perusahaan.

"Untuk ekspansi rencana RFID, itu termasuk dalam plan joint venture kita. Marketnya sudah ada dan produksinya sudah ada, itu bisa langsung jalan. Dan dengan tanda tangan digital sendiri, kita expect tahun ini untuk menambah revenue kisaran 2-3% dari revenue dari dua lini bisnis ini," katanya.

Selanjutnya: Ketegangan Geopolitik Dongkrak Aset Safe Haven

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×