kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.784   16,00   0,10%
  • IDX 6.368   105,52   1,68%
  • KOMPAS100 914   18,22   2,03%
  • LQ45 717   10,10   1,43%
  • ISSI 199   5,42   2,79%
  • IDX30 376   3,84   1,03%
  • IDXHIDIV20 455   4,50   1,00%
  • IDX80 104   2,22   2,18%
  • IDXV30 110   3,89   3,65%
  • IDXQ30 123   0,83   0,68%

Penjualan Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Turun 7,8%, Ini Penyebabnya


Jumat, 11 April 2025 / 13:06 WIB
Penjualan Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Turun 7,8%, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE), mencatatkan penurunan penjualan sebesar 7,8% sepanjang tahun 2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten penyedia produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, mencatatkan penurunan penjualan sebesar 7,8% sepanjang tahun 2024. 

Penjualan konsolidasi perusahaan mencapai Rp2,11 triliun, turun dari tahun sebelumnya. Namun demikian, JTPE berhasil membukukan laba konsolidasi sebesar Rp253,67 miliar, tumbuh 12% secara tahunan (YoY).

Dalam laporan keuangan tahun 2024 yang dirilis perusahaan, penurunan penjualan bukan disebabkan oleh menurunnya volume permintaan, melainkan karena normalisasi harga jual seiring turunnya harga bahan baku utama seperti chip. Kondisi ini memengaruhi harga jual produk, meski permintaan tetap stabil.

“Keberhasilan kebijakan efisiensi serta kuatnya permintaan atas solusi percetakan baik untuk produk sekuriti maupun komersial memungkinkan kami mencatatkan pertumbuhan kinerja,” ujar Direktur Utama JTPE, Allan Wibisono Oei dalam keterangannya, Jumat (11/4).

Strategi efisiensi JTPE terbukti efektif. Perusahaan melakukan optimalisasi dana kas, pengelolaan modal kerja, lindung nilai valuta asing, serta fokus pada produk-produk dengan margin tinggi yang berkontribusi positif terhadap laba.

Baca Juga: Tarif Resiprokal Trump Buat Penjualan Udang RI Turun hingga 30%, Ini Kata SCI

Dari sisi segmen, kontribusi terbesar berasal dari produk sekuritas dengan nilai penjualan Rp1,88 triliun. Produk ini mencakup kartu identitas, paspor, dan kartu pembayaran yang terus dibutuhkan masyarakat. JTPE juga menyediakan dokumen keamanan tinggi seperti kartu OTP dan biometrik untuk sektor keuangan dan perbankan.

Sementara itu, segmen non-sekuritas turut mencatat penjualan sebesar Rp234,88 miliar. Segmen ini mencakup layanan perlindungan merek, percetakan komersial, dan produk khusus seperti hologram, kupon, hingga label keamanan.

Dari sisi pasar, penjualan domestik mencapai Rp1,73 triliun, sementara pasar ekspor menyumbang Rp382,43 miliar, dengan tujuan utama ke negara-negara di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

Optimisme masih terjaga di tubuh perusahaan. Dengan tren kebutuhan akan produk sekuriti digital yang terus meningkat, JTPE menargetkan pertumbuhan dua digit di tahun 2025. 

Perusahaan juga mencatatkan arus kas bebas sebesar Rp251,6 miliar pada akhir 2024, dan berencana mengusulkan rasio pembagian dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) sebesar 50-70% dalam RUPS mendatang.

Baca Juga: Anak Usaha TBS Energi Utama (TOBA) Teken Perjanjian Pinjaman, Ini Nilainya

Selanjutnya: 6 Hal yang Harus Anda Tahu tentang Diabetes Tipe 2, Apa Sajakah Itu?

Menarik Dibaca: 6 Hal yang Harus Anda Tahu tentang Diabetes Tipe 2, Apa Sajakah Itu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×