Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) akan mengamankan pasokan gas untuk wilayah Jawa Timur. Selama lima tahun ke depan, wilayah Jawa Timur akan mendapatkan pasokan tambahan sebesar 400 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
"Tambahan pasokan itu nanti akan kita bagi karena yang diminta tidak hanya PLN melainkan ada industri dan pupuk petrokimia," ujar 'Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro.
Tambahan pasokan gas untuk wilayah Jawa Timur tersebut akan berasal dari lapangan BD di Selat Madura milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dengan Husky Energy. Menurut Elan, Lapangan Bidi bakal onstream pada 2012 nanti. Jumlah pasokan gas yang akan dialirkan mencapai 100 mmscfd.
Kemudian, Jawa Timur juga mendapatkan tambahan pasokan gas dari Lapangan Jambaran dan Tiung Biru, blok Cepu. Rencananya, kedua lapangan ini akan menyumbang pasokan gas sebesar 200 mmscfd hingga 230 mmscfd. Saat ini, kata Elan kedua lapangan tersebut masih dalam tahapan eksplorasi.
"Kita sudah melakukan pengeboran terhadap lima sumur, tiga di tiung biru dan ada dua di Jambaran," kata Elan.
Selain mendapat tambahan gas dari Cepu dan Lapangan Bidi, Jawa Timur juga akan mendapatkan pasokan gas dari Lapangan Bukit Tua milik PT Petronas. Nantinya Lapangan Bukit Tua akan mengalirkan gas sebesar 40 mmscfd hingga 70 mmscfd.
Lapangan Bukit Tua terletak di perairan Pulau Madura, Jawa Timur, sekitar 100 kilometer (km) arah timur laut dari Kota Surabaya. Lapangan ini diperkirakan menimbun cadangan 50 juta hingga 80 juta barel minyak dan 100 mmscfd.
Seperti diketahui kebutuhan gas untuk wilayah Jawa Timur terus melambung tinggi. Pada tahun ini saja kebutuhan gas di Jawa Timur mencapai 893 mmscfd. Sedangkan produksi gas hanya sekitar 488 mmscfd. Dus, masih ada kekurangan gas sekitar 400 mmscfd.
Sampai saat ini, pemanfaatan gas yang dihasilkan di Jawa Timur masih untuk kebutuhan yang terpenting, seperti PLN dan pabrik Pupuk Petrokimia Gresik, sedangkan pemanfaatan gas yang paling terkecil hanya untuk memenuhi kebutuhan industri kecil dan kebutuhan rumah tangga di perkotaan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku telah berkirim surat kepada BP Migas untuk menambah pasokan gas setidaknya untuk mencukupi kekurangan sebesar 405 juta kaki kubik per hari.
Gubernur Soekarwo khawatir, kekurangan gas akan membuat beberapa investor akan hengkang keluar Jawa Timur. Dia mencontohkan, tiga perusahaan asal Vietnam yang pindah ke Jawa Timur karena di Vietnam kekurangan gas, bisa-bisa kembali ke negara asal.
Fitri Nur Arifenie
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News