kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaya Trishindo (HELI) Optimistis Kinerja 2022 Lebih Baik, Ini Alasannya


Senin, 25 Juli 2022 / 18:42 WIB
Jaya Trishindo (HELI) Optimistis Kinerja 2022 Lebih Baik, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Jaya Trishindo (HELI) memproyeksikan pendapatan di sepanjang 2022 senilai Rp 70 miliar atau naik 10,42%.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) menargetkan pendapatan dan laba di tahun ini tumbuh positif dibandingkan 2021 karena klien yang dilayani HELI saat ini sudah mulai aktif beroperasi. 

Melansir laporan tahunan 2021, manajemen HELI memproyeksikan pendapatan di sepanjang 2022 senilai Rp 70 miliar atau naik 10,42% dibandingkan realisasi di 2021 yang senilai Rp 63,39 miliar. Sedangkan laba yang ditargetkan pada tahun ini senilai Rp 4 miliar atau tumbuh  17,6% dibanding realisasi tahun lalu senilai Rp 3,42 miliar. 

Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja mengungkapkan, klien-klien HELI sudah mulai beroperasi karena pandemi Covid-19 sudah membaik. Mobilitas juga sudah lebih lancar sehingga kegiatan mulai berjalan lagi. 

Baca Juga: Industri E-Commerce Makin Bergairah, Jaya Trishindo (HELI) Akan Beli 20 Cargo Drone

“Buktinya, utilisasi helikopter sudah mulai membaik. Untuk water bombing nanti akan mulai di Agustus 2022 dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang beroperasi di Kalimantan untuk pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” kata Edwin, Senin (25/7). 

Selain untuk water bombing, helikopter HELI juga melayani konsumen di segmen passenger transport dan external load. Manajemen HELI memproyeksikan dua konsumen helikoper ini juga akan naik tinggi di 2022. 

Andre Franklin Sahelangi, Direktur HELI menambahkan, segmen passenger transport dan external load bisa tumbuh hingga 30% dibandingkan dengan tahun lalu. 

“Di tahun lalu memang masih kecil (kontribusinya). Saat ini bisa naik 30% karena memang sudah mulai terbuka marketnya yang tadinya tertutup. Contohnya saja, pendakian di Papua sudah mulai dibuka jadi ada passenger juga untuk pendakian dan dimulai di semester II 2022,” ujarnya. 

Baca Juga: Ekspansi Bisnis, Jaya Trishindo (HELI) Siap Garap Segmen Cargo Drone Tahun Ini

Untuk mengejar target kinerja di tahun ini, manajemen HELI juga sudah menyiapkan rencana lainnya yakni memperluas wilayah pemasaran dan meningkatkan mutu layanan. Andre memaparkan, HELI akan memaksimalkan utilisasi website dan mencapai pelanggan melalui media sosial.

“Apalagi komunikasi dengan drone lebih banyak lagi ada ritel yang akan masuk,” ungkapnya. 

Tidak hanya itu, manajemen HELI juga sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan untuk memenuhi standar keamanan yang diperlukan. Dengan ini, kepercayaan pelanggan terhadap layanan cargo drone HELI bisa lebih terpercaya. 

 

Baca Juga: HELI Mengejar Target 20% di Tahun Ini

Kinerja Kuartal I 2022 melandai

Pada kuartal pertama 2022, HELI mencatatkan penurunan pendapatan 29,57% yoy menjadi Rp 10,27 miliar dari yang sebelumnya Rp 14,59 miliar di kuartal pertama 2021. Salah satu penyebab turunnya pendapatan di tiga bulan pertama tahun ini karena kontribusi dari wilayah Sumatra yang sebelumnya (di kuartal I 2021) tercatat senilai Rp 14,71 miliar, di kuartal I 2022 menjadi tidak ada. 

Edwin menjelaskan, proyek helikopter ini berpindah-pindah dari Sumatra, Kalimantan dan Papua, tergantung dari proyeknya. Namun, di tahun ini dia memastikan bahwa proyek dari Sumatra akan ada lagi tetapi di akhir tahun 2022. 

Perihal menurunnya pendapatan, diakui Edwin karena di awal tahun ini perusahaan-perusahaan klien HELI baru melakukan persiapan untuk mulai aktif beroperasi. “Mereka update harga lagi, jadi nanti proyek-proyeknya baru akan mulai di paruh kedua tahun ini,” jelasnya. 

Baca Juga: Jaya Trishindo (HELI) masih optimistis raih pertumbuhan pendapatan 10%-20% tahun ini

Adapun proyek tersebut untuk ke segmen pasar ritel di mana HELI akan mengantarkan makanan atau bahan bangunan di wilayah Kalimantan dan Papua atau ke lokasi yang sulit dijangkau dengan transportasi darat. 

Dengan turunnya pendapatan, laba bersih HELI juga ikut tertekan. Pihaknya mencatatkan laba bersih turun sekitar 54% yoy dari yang sebelumnya Rp 458,50 miliar di kuartal I 2021 menjadi Rp 207,64 miliar di kuartal pertama 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×