Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Musim libur telah menjelang, waktunya mempersiapkan kebutuhan menangkap momen gambar dengan perangkat kamera. Sebentar lagi pelaku bisnis kamera bakal kecipratan rejeki lewat membludaknya permintaan di akhir tahun ini.
Yase Defirsa Cory, Marketing Manager PT Datascrip menerangkan justru di peak season akhir tahun inilah yang menjadi puncak permintaan kamera setiap tahunnya. "Biasanya tumbuh dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan biasa," sebutnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/11).
Distributor resmi kamera brand Canon ini cukup optimistis keadaan semakin membaik di akhir tahun ini setelah kurs dolar mulai turun. Sebab saat fluktuasi kurs yang menyebabkan dolar melesat hal tersebut berdampak pada kenaikan harga barang-barang elektronik yang impor.
Bukan itu saja, kata Yase, konsumen cenderung menahan konsumsinya dan market cenderung lamban. "Namun masuk November ini kami lihat sudah mulai recovery kembali," ujarnya.
Saat ini Canon mampu menjadi market leader di kategori kamera Single Lens Reflexes (SLR), dengan klaim akan pangsa pasar sebesar 75% dengan target sampai akhir tahun 2018 sebanyak 65.000 unit. Adapun market kategori kamera SLR diprediksi tidak banyak bertumbuh, tidak seperti kategori mirrorless yang perkembangannya cepat.
Yase mengakui bahwa untuk mirrorless kue yang bakal diraup masih dapat mengembang, dalam setahun saja market kategori ini mencapai 220.000 unit. "Pemain di kategori ini banyak dan beragam, sehingga lebih menantang," ungkapnya.
Bicara target sampai akhir tahun ini, Datascript optimis mampu mendulang pertumbuhan dobel digit di kategori kamera. Untuk mirrorless saja perseroan mematok penjualan sekitar 85.000 unit, sampai Oktober kemarin menurut manajemen penjualan sudah menyentuh angka diatas 50.000 unit.
Senada dengan Canon, Fujifilm juga tak menampik libur natal dan tahun baru bakal menjadi daya tarik bagi pasar kamera. Anggiawan Pratama, Marketing Manager Electronic Imaging PT Fujifilm Indonesia menerangkan khususnya di bulan November dan Desember akan ada permintaan yang cenderung naik.
"Untuk itu kami sudah siapkan promo spesial akhir tahun dan stok yang cukup untuk antisipasi kenaikan demand," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/11). Mengenai trend, menurutnya mirrorless menjadi salah satu kunci memenangkan pasar kamera.
Sebab dengan banyaknya pemain, kue di segmen ini semakin melebar dan diperebutkan. "Kami rasa dengan banyaknya brand yang masuk ke pasar mirrorless, kami optimistis 2019 pasar masih akan tumbuh," kata Anggiawan.
Terkait target, ia mengaku bahwa kategori kamera di Fujifilm sepanjang tahun 2018 ini dipatok dapat tumbuh 20%. Yang menjadi motor pertumbuhan ialah produk kamera mirrorless Fujifilm yang saat ini kurang lebih ada 12-15 (tipe) yang masuk di Indonesia.
Persaingan kamera mirrorless yang ramai ini juga diakui Nikon dimana brand ini menargetkan bisa menguasai segmen high end di segmen tersebut. Sukimin Thio, General Manager of Imaging Division Nikon Indonesia menyampaikan bahwa perusahaan menggarap segmen premium dengan kehadiran dua flagshipnya.
Hal ini guna mencuil pangsa pasar di segmen mirrorless yang menurutnya terus mengalami pertumbuhan. Menurutnya, jika pertumbuhan SLR tak sampai 10% tiap tahunnya, maka mirrorless diprediksi mampu growth dobel digit hingga 30%-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News