kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Jelang kunjungan PM Jepang, KESDM-Inpex berdiskusi


Kamis, 12 Januari 2017 / 16:15 WIB
Jelang kunjungan PM Jepang, KESDM-Inpex berdiskusi


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Jelang kedatangan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe yang dijadwalkan pada Minggu (15/1), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Inpex Corporation, perusahaan asal Jepang, kembali melakukan pembicaraan.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar membenarkan adanya pertemuan dengan Inpex Corporation pada Rabu (11/1) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Arcandra bilang, pertemuan tersebut membahas mengenai Blok Masela. "Pokoknya bahas Masela. Saya sedang mencoba untuk mengerti," tuturnya, Rabu (11/1).

Sementara itu, Senior Manager Communication and Relation Inpex, Usman Slamet bilang, Inpex masih terus melakukan pembicaraan dan diskusi dengan Kementerian ESDM dan SKK Migas. " Kami terus diskusi untuk mendapatkan kondisi yang dibutuhkan agar proyek lapangan Abadi dapat segera dimulai," kata Usman kepada KONTAN, Kamis (12/1).

Seperti diketahui, Inpex Corporation selaku operator di Blok Masela telah mengajukan lima permintaan insentif untuk mengerjakan proyek Blok Masela. Lima permintaan Inpex tersebut terkait penambahan kapasitas kilang LNG dari 7,5 MTPA menjadi 9,5 MTPA, moratorium kontrak selama 10 tahun, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15%, cost recovery selama masa eksplorasi, dan perizinan dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×