kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESDM: Kami tunggu respons Inpex soal Blok Masela


Kamis, 05 Januari 2017 / 19:09 WIB
ESDM: Kami tunggu respons Inpex soal Blok Masela


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sudah menyepakati penggantian kontrak pengembangan yang hilang akibat perubahan Blok Masela dari awalnya di laut menjadi di darat, selama tujuh tahun dengan kapasitas produksi 7,5 MTPA.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyatakan, kesepakatan itu sesuai dengan yang dibicarakan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Bahwa, itu sesuai dengan negosiasi yang dilakukan di Jepang beberapa waktu lalu. "Sudah (diputuskan). Nanti disampaikan Pak Menko," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/1).

Asal tahu saja, kesepakatan tersebut, lebih cepat bila dibandingkan permintaan Inpex Corporation selaku operator Blok Masela yang meminta waktu pengantian selama 10 tahun dengan kapasitas produksi 9,5 MTPA.

Maka demikian, kata Arcandra, sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari Inpex terkait penawaran pemerintah dalam pemberian insentif itu. Ia mengungkapkan, secara informal sebenarnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah dan pihak kontraktor. Namun tetap masih harus menunggu keputusan secara formal yang rencananya akan diserahkan Inpex dalam waktu dekat.

“Kita tunggu surat Inpex. Surat saya belum terima, saya belum cek suratnya, tentang apa yang udah disetujui. Termasuk kapasitas, berapa lama kita perpanjang (masa kontraknya),” ungkapnya.

Adapun penambahan masa kontrak, kata Arcandra, sudah sesuai secara teknikal di mana kontraktor berhak mendapatkan masa perpanjangan untuk bisa memastikan keekonomian proyek. “Pertimbangan secara teknikal yang menurut kita, mereka berhak mendapat penggantian,” ujarnya.

Permintaan insentif dari Inpex dimaksudkan untuk bisa meningkatkan internal rate of return (IRR) proyek Masela hingga 15%.

Arcandra mengungkapkan IRR 15% yang diiginkan oleh kontraktor dalam proyek Masela terlalu tinggi. Dalam kajian pemerintah yang juga akan dilanjukan saat pre-FEED (Front End Engineering and Design) dan diselesaikan antara 2017-2018, IRR yang ditargetkan masih kurang dari angka yang diminta oleh Inpex.

“Kita ga pernah mematok IRR 15%, yang wajar kurang dari itu,” ucapnya. Jika FEED sudah rampung, maka final investment decision (FID) ditargetkan akan dilakukan pada kuartal I 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×