Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) mengungkapkan bahwa pada kuartal II 2023, angka penjualan yang tercatat tidak jauh berbeda dengan kuartal I 2023.
Direktur JECC Antonius Benady secara tidak langsung mengatakan hingga kuartal II 2023, kinerja Jembo Cable Company masih bertumbuh sebagaimana yang ditargetkan di awal tahun.
"Pencapaian dalam jumlah nilai penjualan di kuartal II dibandingkan tahun lalu, angkanya tidak jauh berbeda sedangkan dibandingkan dengan proyeksi pencapaiannya baru sekitar 79%," paparnya kepada Kontan, Rabu (12/7).
Ia menambahkan, walau kinerja masih terjaga namun pihaknya masih terkena dampak atas gejolak perekonomian global. Antonius memaparkan, hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi nilai valuta asing dan harga bahan baku utama.
Tahun ini, Jembo Cable Company mengedepankan efisiensi dan tidak menyiapkan capex yang besar sebagai strategi bisnis. Jembo Cable Company menyiapkan capex senilai Rp50 miliar dan sudah terealisasi sekitar 30% hingga kini.
Baca Juga: Jembo Cable (JECC) Bagi Dividen Senilai Rp 15,12 Miliar, Cum Date Hari Ini (20/6)
"Capex untuk tahun ini sekitar Rp50 miliar yang realisasinya sekitar 38%. Ini digunakan untuk mempertahankan kapasitas yang ada bukan untuk menambah kapasitas," ujarnya.
Tahun ini, JECC membidik pertumbuhan perolehan pendapatan sekitar 15% hingga 20% hingga akhir 2023. Pada kuartal I 2023 ini pun, emiten kabel ini mencetak peningkatan pada pos pendapatan dan laba bersih.
Dikutip dari laporan keuangan JECC periode kuartal I 2023, JECC mencatat kenaikan pendapatan 21,02% di angka Rp 682,06 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, pihaknya mencatat kinerja penjualan di angka Rp 563,56 miliar.
Pos laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat menjadi Rp1,50 miliar dari Rp976,61 juta.
Sementara itu, pos aset dan liabilitas tercatat terkoreksi secara year to date, masing-masing 6,84% di angka Rp 2,04 triliun dan 11,03% di angka Rp 1,29 triliun. Ekuitas meningkat tipis 0,20% menjadi Rp 749,73 miliar dari Rp 748,22 miliar di akhir 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News