kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jembo Cable optimistis bisnisnya tumbuh 15% di tahun ini


Jumat, 04 Mei 2018 / 18:01 WIB
Jembo Cable optimistis bisnisnya tumbuh 15% di tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik Pembuatan Fiber Optic


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kabel, PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) mengaku optimis dalam melihat peluang bisnis di 2018 ini. Proyek infrastruktur dari pemerintah masih menjadi pemicu pertumbuhan bisnis perseroan.

Antonius Benady, Direktur PT JECC mengatakan pertumbuhan bisnis di tahun ini dipatok sekitar 15%. "Bisnis kabel masih baik di tahun ini, apalagi proyek jaringan listrik 35.000 megawatt masih terus dilaksanakan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/5).

Proyek listrik yang diampu PLN tersebut menyebabkan perusahaan plat merah itu menjadi pelanggan utama JECC. Sampai kuartal I-2018 penjualan dari PLN tercatat senilai Rp 216 miliar naik 7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Porsinya terhadap total penjualan bersih yang Rp 763 miliar adalah sekitar 28%.

Selain itu, Antonius mengatakan, perseroan juga melakukan penyesuaian harga lantaran kenaikan harga bahan baku saat ini. Meski demikian perseroan belum ingin membeberkan patokan perolehan laba bersih di tahun ini.

"Kami sebenarnya berharap di pertengahan 2018 ini harga bahan baku dapat lebih stabil," sebut Antonius. Ia mencatat kenaikan rata-rata bahan baku kabel yang dirasakan JECC mencapai 11%.

Sejauh ini di kuartal I-2018 mayoritas penjualan JECC berasal dari kabel tegangan rendah berbahan tembaga sebesar 42% dari total pendapatan bersih. Pertumbuhannya melonjak tinggi sebesar 46% dari Rp 221 miliar di kuartal I-2017 menjadi Rp 323 miliar di kuartal I 2018.

Selain kabel listrik, perseroan juga menggenjot penjualan kabel optik telekomunikasi dengan adanya proyek Palapa Ring. Sampai Maret 2018 penjualan kabel optik tumbuh hingga 34% dari Rp 49 miliar di kuartal I-2017 menjadi Rp 66 miliar di periode yang sama tahun ini.

Meski demikian penjualan kabel optik ini di tahun lalu sempat turun. Antonis mengakui bahwa sempat terjadi penundaan proyek telekomunikasi yang menyebabkan penyerapan belum maksimal. "Disamping memang harga bahan bakunya semakin mahal," urainya.

Berdasarkan penuturan manajemen total produksi kabel optik JECC di 2017 lalu terjadi penurunan 28,2% dari 778.439 sf/Km tahun 2016 menjadi 558.875 sf/Km tahun 2017. Sampai saat ini kapasitas produksi pabrikan untuk kabel listrik mencapai 49.674 ton per tahun, sedangkan untuk kabel optik sebesar 4,18 juta sf/Km per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×