kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang dan Indonesia bahas lagi proyek MPA


Kamis, 22 September 2011 / 16:56 WIB
Jepang dan Indonesia bahas lagi proyek MPA
ILUSTRASI. Nasabah melintas di depan deretan ATM Maybank di Jakarta, Jumat (10/1/2020). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/01/2020.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Indonesia kembali mengadakan pertemuan dengan Jepang terkait proyek Master Plan for Establishing Metropolitan Priority Area (MPA) di Jakarta, Kamis (22/9).

Menteri Perekonomian dan Perdagangan Jepang, Yukio Edano, mengatakan, total investasi dalam proyek prioritas kawasan metropolitan itu mencapai 2 hingga 3 miliar yen. "Kami juga membangun MRT (Mass Rapid Transit atau kereta bawah tanah) di Jakarta senilai 600 miliar yen. Angka totalnya untuk proyek-proyek ini adalah 2-3 triliun yen," ujar Edano.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menegaskan, selama ini Jepang telah mendanai berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia seperti perluasan dari penambahan kapasitas bandara Soekarno-Hatta serta pengembangan pelabuhan Tanjung Priok.

"Kalau dua itu (bandara dan pelabuhan) sudah konkrit. Kami juga bicarakan proyek lainnya seperti pengadaan air bersih, pengelolaan sampah, dan pengelolaan banjir," ujar Hatta.

Jepang juga mendanai proyek pembangkit listrik di Jawa tengah. Seperti diketahui, proyek tersebut adalah proyek berskema public private partnership (ppp) yang masuk dalam MP3EI dan sudah mulai berjalan tahun ini. Sementara untuk proyek MRT, akan mulai beroperasi tahun depan dan terus diusulkan untuk ekspansi tahap kedua.

Untuk melancarkan jalannya proyek-proyek ini, pemerintah Jepang menyambut baik adanya fasilitas pengurangan pajak atau tax holiday yang akan diberikan pemerintah. “Beberapa kendala sudah mulai bisa diatasi seperti permasalahan pajak yang sebelumnya menghambat,” ujarnya.

Dia mengatakan, kalau proyek MPA ini bisa mempercepat datangnya investor ke Indonesia. "Kalau infrastruktur di Indonesia bisa dibenahi, investasi di Indonesia bisa meningkat. Namun kami meminta semua ini harus dilakukan secara transparan, objektif, dan adil," ujar Edano. Dikatakannya, kedua negara akan kembali mengadakan pertemuan stering comitte ketiga untuk membahas proyek berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×