kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang incar relokasi pabrik ke Indonesia


Selasa, 12 Februari 2013 / 09:00 WIB
Jepang incar relokasi pabrik ke Indonesia
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/9/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Nampaknya, bakal semakin banyak perusahaan asal Jepang yang berinvestasi di Indonesia. Sejumlah pengusaha asal negeri Matahari Terbit itu berniat untuk merelokasi pabrik dari Jepang.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan, beberapa pengusaha dari Jepang yang tergabung dalam Kaikeren (Kansai Economic Federation) sedang mencari informasi soal lokasi yang ideal untuk membangun fasilitas produksi. Kaikeren adalah federasi perusahaan yang beroperasi di kawasan industri Kansai, Jepang.

Menurut Hidayat, beberapa perusahaan asal Jepang berniat merelokasi pabrik ke Indonesia. Makanya, mereka ingin memastikan kondisi infrastruktur di dalam negeri, baik yang sudah maupun yang belum tersedia.

Masalah infrastruktur menjadi perhatian besar perusahaan asal Jepang ini, lantaran unit usaha yang akan direlokasi berjumlah besar. "Mereka datang 40 orang yang mewakili 1.400 perusahaan, untuk menjajaki investasi di Indonesia, karena mereka akan relokasi besar-besaran," kata Hidayat usai bertemu perwakilan Kaikeren, Senin (11/2).

Menurutnya, urusan infrastruktur ini pun sudah dibahas pemerintah kedua negara dalam program Metropolitan Priority Area (MPA). Program ini membahas pembangunan infrastruktur khususnya di kawasan Jawa Barat atau Grater Jakarta untuk mendukung rencana investasi perusahaan asal Jepang di Indonesia.

Salah satu yang dibahas adalah pembangunan pelabuhan Cilamaya. Kata Hidayat, Jepang akan akan membangun pelabuhan tersebut dengan sistem build operation transfer. Artinya, pelabuhan tersebut nantinya akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia sebagai aset negara. "Rentang waktu penyerahan antara 25-30 tahun," ujarnya.

Nah, untuk menampung rencana investasi perusahaan-Jepang itu, pemerintah sedang menyiapkan lahan industri baru seluas 3.000 hektare, sesuai permintaan Keikeren. Rencananya, kawasan industri baru itu berlokasi di Karawang, karena di wilayah ini sudah banyak pabrik milik perusahaan asal Jepang. Selain itu, kawasan Subang juga menjadi alternatif, karena banyak lahan tidak produktif.

"Kami berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama dengan Indonesia, salah satunya di bidang industri dan ekonomi," imbuh Chairman Kankeiren, Shosuke Mori.

Sebelumnya beberapa perusahaan asal Jepang juga sudah menegaskan komitmen untuk menanamkan investasi di Indonesia. Salah satunya,  Toyota Group yang berniat berinvestasi dalam jangka panjang.

Presiden Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda menyebut, perusahaan berencana menambah investasi di Indonesia hingga mencapai Rp 26 triliun. Investasi itu akan dilakukan bertahap sampai 2020 mendatang. Adapun, investasi tahap awal sebesar Rp 13 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×