Sumber: Antara | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Jepang tertarik untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Salah satunya dengan menjajaki industri pembesaran ikan tuna dan pabrik pengolahan di sejumlah daerah.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan, malam ini (8/12) dirinya akan membahas rencana investasi tersebut dengan duta besar Jepang di Jakarta. Rencana investasi yang masih dalam proses penjajakan itu antara lain pembesaran ikan tuna di Sabang (Aceh) dan pengolahan ikan di Morotai (Maluku Utara).
"Selain itu, Jepang juga akan masuk dalam proses produksi hingga sekitar enam pelabuhan perikanan di berbagai daerah di tanah air. Realisasinya, tahun depan mudah-mudahan bisa dimulai pembangunannya," kata Susi, Kamis (8/12).
KKP juga memiliki program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) guna menarik investasi di sejumlah lokasi sebagai upaya mengoptimalkan potensi bisnis di daerah tersebut. Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyepakati komitmen dengan perbankan dari Jepang, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), untuk saling mendukung dalam mempromosikan dan meningkatkan kegiatan investasi di Indonesia.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menjelaskan, salah satu alasan penandatanganan komitmen ini adalah karena Indonesia merupakan salah satu daerah yang menarik untuk berinvestasi karena memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran 5%. Menurutnya, Jepang merupakan negara terbesar kedua yang memiliki investasi di Indonesia setelah Singapura.
Koichi Kawaguchi, Presiden Direktur PT Itochu Indonesia, perusahaan multinasional yang bergerak di berbagai bidang ini sepakat dengan potensi investasi di Indonesia yang positif. Menurut Kawaguchi, Indonesia adalah pasar yang besar, dengan ketersediaan sumber daya alam dan infrastruktur yang cukup memadai.
Jumlah realisasi investasi Jepang di semua sektor perekonomian pada periode Januari-September 2016 mencapai US$ 4,4 miliar dengan jumlah 2.122 proyek. Posisi tersebut menempatkan Jepang berada dalam posisi kedua teratas dari daftar peringkat negara sumber investasi yang masuk ke Indonesia di bawah Singapura yang memimpin dengan jumlah investasi mencapai US$ 7,12 miliar.
(Sigit Pinardi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News