kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang minta ikut operasikan Pelabuhan Patimban, ini kata CT Corp & Indika


Rabu, 13 Januari 2021 / 18:02 WIB
Jepang minta ikut operasikan Pelabuhan Patimban, ini kata CT Corp & Indika
ILUSTRASI. Pelabuhan Patimban sendiri sudah siap untuk dilakukan 'soft launching' pada minggu ke-2 atau ke-3 Desember 2020


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium Patimban yang beranggotakan PT CT Corp Infrastruktur Indonesia (CTII), PT Indika Logistics & Support Services (ILSS), PT U Connectivity Services (UCS) dan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), resmi ditetapkan oleh pemerintah sebagai pemenang tender proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Pemerintah Jepang meminta Indonesia membentuk operator bersama antara kedua negara untuk mengelola Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Jepang meminta konsorsium Jepang-Indonesia segera dibentuk.

Menanggapi hal tersebut, Yukki Nugrahawan Hanafi juru bicara konsorsium sekaligus Wakil Direktur Utama PT Indika Logistics & Support Services (ILSS) menjelaskan bahwa pihaknya saat ini dalam tahap pembicaraan dengan perusahaan asal Jepang. Yukki mengaku, saat ini konsorsium masih dalam tahap merampungkan Joint Venture (JV).

Baca Juga: Pelindo III jalankan penugasan sebagai operator sementara di Pelabuhan Patimban

"Joint Venture di antara konsorsium akan menjadi perusahaan, yang nantinya perusahaan ini atau konsorsium ini yang akan menjadi badan usaha pelaksana (BUP) atau operator Pelabuhan Patimban. Pada saat BUP nya telah kami dapatkan baru di situ secara legal dimungkinkan kita memfinalisasikan dengan calon partner kita dari Jepang," jelas Yukki kepada kontan.co.id, Rabu (13/1).

Yukki menyebut penentuan sahamnya direncanakan mayoritas 51% untuk konsorsium sementara 49% untuk partner yang ikut bergabung yaitu Jepang. "Tapi ini masih too early. Kita masih pembicaraan pararel sekarang," katanya.

Saat ini Konsorsium masih mempersiapkan perizinan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pelabuhan yang dibangun atas pinjaman pemerintah Jepang tersebut.

"Untuk persiapan teknisnya konsorsium sudah mulai berkomunikasi dengan calon potensial klien dan tentunya kita akan memberikan pelayanan yang terbaik yang berkaitan dengan teknis kebutuhan peralatan di lapangan seperti apa. Nanti informasinya akan kita kumpulkan sebagai dasar untuk perkembangan pembelian peralatan, dan hal-hal pendukung teknis operasional lainnya," ujar Yukki.

Mengenai pendanaan, Yukki mengatakan, pihaknya akan mendapatkan pendanaan dari equity, juga didukung oleh perbankan dan lembaga keuangan lain baik di dalam maupun luar negeri, dan pemenuhan equity lain.




TERBARU

[X]
×