kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Jika perlu, beras impor digunakan untuk suplai daerah bencana


Senin, 08 November 2010 / 14:26 WIB
Jika perlu, beras impor digunakan untuk suplai daerah bencana
ILUSTRASI. Bank Mayapada


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menyatakan komitmennya akan memperkuat stok beras nasional untuk menghadapi lonjakan permintaan di lokasi bencana alam seperti Wasior, Mentawai maupun untuk korban bencana erupsi Merapi. Jika diperlukan, stok beras untuk bencana bisa diperoleh dari beras impor yang izinnya sudah diberikan kepada Perum Bulog.

"Tidak bisa dielakan lagi, jika perlu stok (impor) diberikan untuk daerah-daerah bencana," kata Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar di Jakarta, Senin (8/11). Mahendra bilang, stok beras baik dari dalam negeri maupun dari impor sepenuhnya akan menjaga ketersediaan stok beras nasional termasuk untuk menjaga suplai kebutuhan beras di daerah bencana.

Saat ini, Kemendag, menurut Mahendra, sedang memperhitungan kebutuhan beras untuk daerah bencana tesebut untuk menyesuaikan dengan kondisi stok beras pemerintah yang ada di tangan Bulog yang jumlahnya mencapai 500 ribu ton. Ia mengaku, belum menghitung jumlah kebutuhan beras untuk bantuan bencana alam itu.

"Saya rasa ini fokus kami untuk memperkuat stok beras Bulog secara keseluruhan baik pengadaan dari dalam negeri maupun impor," jelas Mahendra. Dia juga menyatakan komitmennya untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan permintaan stok beras di dalam negeri itu.

Sementara itu, dari segi produksi beras nasional, gangguan terjadi di wilayah terdampak. Salah satunya adalah Kabupaten Sleman yang dikenal sebagai lumbung padinya DIY. Hampir sepertiga penduduk Sleman bekerja di sektor pertanian dengan memanfaatkan lahan sawah seluas 18,7 Km dan tegalan 58,54 Km.

Mengenai hal itu, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi saat ini belum mau memperinci dampak kerusakan lahan produksi sawah yang terjadi di wilayah terdampak itu. Menurutnya, penanganan lokasi bencana itu masih terfokus pada persoalan darurat. "Merapi belum tenang kembali, kami terus pantau kerusakan yang ditimbulkan, tapi kosentrasi sekarang lebih pada penanganan pengungsi," jelasnya menjawab pesan singkat KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×