Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan industri kendaraan listrik memasuki babak baru. Selasa lalu (22/2), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan uji coba ekosistem pengembangan kendaraan listrik.
Seturut uji coba ekosistem, Jokowi menegaskan target peningkatan jumlah kendaraan listrik di Indonesia. “Kita targetkan nanti di tahun 2025, sebanyak 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat kita di Indonesia dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor,” tutur Jokowi (22/2).
Agenda transisi menuju penggunaan kendaraan listrik dicanangkan dalam konteks menekan emisi gas rumah kaca. Pemerintah menargetkan, Indonesia bisa mencapai net zero emission pada tahun 2060 mendatang.
Harapan Jokowi, pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir bakal mendukung percepatan kendaraan listrik di Indonesia. Ia pun berharap, pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di dalam negeri bisa segera rampung dengan kapasitas produksi yang besar.
“Dan kendaraannya di sini sudah ada Gesits, juga (diharapkan) akan ditingkatkan lagi kapasitas produksinya, mungkin bekerja sama dengan perusahan dari Taiwan, Gogoro misalnya,” imbuh Jokowi.
Baca Juga: Kemenperin Dukung Kolaborasi BUMN dan Swasta Mempercepat Ekosistem Kendaraan Listrik
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menilai, tercapai atau tidaknya target 2 juta kendaraan listrik akan dipengaruhi terjangkau atau tidaknya harga jual battery electric vehicle (BEV) atau kendaraan listrik baterai.
Untuk menekan harga BEV dan membuatnya jadi lebih terjangkau, menurut Jongkie, Indonesia perlu meningkatkan produksi komponen mobil BEV di Indonesia demi menekan ongkos produksi. “Saat ini daya beli masyarakat Indonesia kan ada pada mobil dengan harga Rp 300 juta kebawah. Mungkin tahun 2025 bisa meningkat ke Rp 350 juta,” tutur Jongkie (23/2).
Pengamat otomotif, Bebin Djuana berpendapat, target 2 juta kendaraan listrik pada tahun 2025 sangat mungkin untuk dicapai. Apalagi prospek permintaan motor listrik cukup besar.
“Seringkali kita lupa, bicara kendaraan listrik yang teringat hanya mobil listrik,” ujar Bebin kepada Kontan.co.id (23/2).
Bebin optimistis, minat pasar dalam negeri terhadap kendaraan listrik akan bisa mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini lantaran pengguna kendaraan di dalam negeri ke depannya akan diisi oleh generasi milenial yang menurut Bebin peduli lingkungan dan lebih memilih penggunaan kendaraan listrik ketimbang bermesin berbahan bakar minyak.
“Minat terasa sudah berbeda dibanding 2-3 tahun belakangan. Harga masih jadi kendala, mudah-mudahan dalam tahun ini masuk model-model yang harganya lebih terjangkau,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Targetkan 2 Juta Kendaraan Listrik Digunakan Masyarakat di Tahun 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News