Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Maskapai penerbangan Citilink Indonesia menargetkan penjualan tiket Rp 2 triliun sampai akhir tahun. Separuh dari penjualan tiket tersebut diharapkan berasal dari direct sales termasuk dari kerja sama dengan perbankan, termasuk dengan PT Bank Mandiri Tbk.
"Dari 50% dari penjualan direct sales, kami berharap juga dari pemegang kartu kredit Mandiri," jelas CEO Citilink Indonesia Arif Wibowo saat dijumpai di Jakarta, Selasa (17/7). Perlu diketahui, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk ini, menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri dalam hal pembayaran tiket Citilink.
Dalam kerja sama itu, Citilink menargetkan penjualan tiket dari kartu kredit Mandiri sebesar Rp 500 miliar. Kerja sama itu dimulai saat awal bulan puasa mendatang. Setiap pemegang kartu kredit Mandiri akan mendapatkan potongan harga khusus untuk membeli tiket pesawat Citilink.
Sayang Arif enggan menyebut berapa diskon harga tiket Citilink tersebut. "Hharga tiketnya beda-beda, dan promosinya juga beda-beda pula," terang Arif.
Selain dengan Bank Mandiri, Citilink juga tengah menjajaki kerja sama dengan pihak perbankan lain. Tapi lagi-lagi, Arif enggan membeberkan beberapa bank yang tengah di jajaki.
Sementara mengenai rencana spin off Citilink, Arif bilang, akhir Juli ini, pesawat Citilink akan menggunakan inisial tersendiri yaitu QG. Selama ini, inisial pesawat Citilink masih memakai inisial induk usahanya yaitu Garuda dengan inisial GA.
"Mulai akhir bulan kami akan menggunakan QG. Karena kami sudah mendapatkan itu, dan segera logo GA dibadan pesawat diganti jadi QG," pungkas Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News