kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Jumbo Meledak di Pasaran! Picu Industri Film Animasi Lokal Bangkit


Jumat, 23 Mei 2025 / 13:53 WIB
Jumbo Meledak di Pasaran! Picu Industri Film Animasi Lokal Bangkit
ILUSTRASI. Ejak dirilis pada 31 Maret, Jumbo telah ditonton oleh lebih dari 9,8 juta penonton dan meraih pendapatan lebih dari US$ 20 juta di pasar domestik


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Film animasi asal Indonesia, "Jumbo" telah mencetak sejarah baru. Sejak dirilis pada 31 Maret, "Jumbo" telah ditonton oleh lebih dari 9,8 juta penonton dan meraih pendapatan lebih dari US$ 20 juta di pasar domestik.

Pengamat film, Yan Widjaya, mengatakan bahwa film yang diproduksi oleh Visinema Studios bersama Springboard dan Anami Film ini bisa menimbulkan gairah beberapa production house (PH) lokal buat menyiapkan produksi film animasi baru.

"Pasti beberapa PH akan menyiapkan produksi film animasi baru. Tapi sulit menyaingi ketekunan dan keseriusan Jumbo yg dibuat selama 5 tahun oleh 420 animator," terang Yan kepada Kontan.co.id, Jumat (23/5).

Baca Juga: Jumbo Pecahkan Rekor! Jadi Film Animasi Asia Tenggara Terlaris Sepanjang Masa

Meskipun begitu, Yan mengatakan bahwa pembuatan film animasi cenderung lebih sulit dan butuh ketekunan yang tinggi. Oleh sebab itu, ia memprediksi hanya akan ada kisaran 2-3 film judul. film animasi baru per tahun.

"Jauh lebih mudah bikin film feature dengan manusia. Syuting standar berkisar 2 minggu selesai. Jadi tayangan film animasi baru di bioskop mungkin hanya 2-3 judul dalam setahun," tambahnya.

Lebih lanjut, Yan menyampaikan bahwa ada potensi yang sangat besar bagi film "Jumbo" untuk tayang di industri film internasional.

Sebab, menurut Yan, bila sebuah film sudah mencapai sukses besar di dalam sebuah negeri, maka bakal banyak distributor film internasional berminat untuk mengimpor film tersebut.

"Pasti dunia pun mengetahuinya, dengan sendirinya banyak negara berminat mengimpornya. Salah satu caranya berhubungan dengan pihak distributor internasional," bubuhnya.

Baca Juga: Jumbo: Film Animasi Lokal Terlaris Sepanjang Masa di Indonesia, Mengungguli Frozen 2

Yan menyampaikan bahwa sebuah film yang sukses penayangannnya di bioskop, pastilah akan menyusul tayang di platform OTT (Over-The-Top). Sehingga bisa jauh lebih menyasar seluruh penonton di dalam maupun luar negeri.

Ada pun dari catatan Yan, Visinema sendiri kabarnya sudah membuat film animasi berjudul "Si Kancil". Film Si Kancil ini berceita tentang lakon hewan yang tersohor kecerdikannya. 

Yan juga memprediksi setelah kesuksesan film "Jumbo" yang luar biasa ini, nantinya besar kemungkinan akan ada sequel film "Jumbo".

Selanjutnya: Suryo Utomo Kerap Jadi Sorotan, Sri Mulyani: Yang Tabah ya, Pak!

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 23-25 Mei 2025, Daging Sengkel-Beras Merah Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×