kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jurus Chandra Asri merajai pasar petrokimia


Senin, 06 November 2017 / 20:15 WIB
Jurus Chandra Asri merajai pasar petrokimia


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang bisnis yang positif di dunia petrokimia menjadi pemantik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) memacu ekspansi lini produksinya. Anak usaha dari Grup Barito Pacific ini ingin menancapkan taringnya di pasar lokal Indonesia.

"Harapannya, ke depan kami bisa lebih besar lagi di domestik," kata Suryandi, Corporate Secretary TPIA saat paparan publik perseroan (6/11). Sampai saat ini perseroan mengklaim menguasai pangsa pasar dalam negeri untuk produk petrokimia sebesar 35%.

"Tahun lalu 74% pendapatan perseroan berasal dari domestik," ujar Suryandi.

Adapun kapasitas produksi perusahaan sampai saat ini 3,3 juta ton per tahun. Jumlah tersebut bakal bertambah seiring ekspansi perseroan.

Setidaknya, ada enam proyek TPIA yang bakal dikerjakan dari hari ini hingga tahun 2020. Antara lain pabrik Synthetic Rubber Indonesia, ekspansi butadiene, ekspansi penambahan polyethylene (PE), revamp furnace, ekspansi butadiene, debottlenecking pabrik polypropylene (PP) dan pembangunan pabrik MTBE dan Butene.

Jumlah tersebut belum termasuk megaproyek perseroan yakni komplek petrokimia kedua yang ditaksir memiliki kapasitas 1 juta ton per tahun.

Jika keenam proyek tersebut rampung dan beroperasi hingga 2020, harapannya TPIA menikmati kapasitas produksi pabrikan hingga 4,2 juta ton. Adapun estimasi nilai ekspansi dalam tiga tahun mendatang mencapai US$ 1,2 miliar.

Suryandi menjelaskan keempat produk utama petrokimia perusahaan yakni polyethylene, PE, PP, Styrene Monomer dan butadiene diprediksi bakal melonjak kebutuhannya. "Seperti permintaan butadiene, rata-rata tiap tahunnya kemungkinan bisa tumbuh 17,7% di Indonesia," urainya.

TPIA memang satu-satunya produsen butadiene dalam negeri saat ini. Sampai dengan semester I 2017 produksi butadiene mencapai 138.000 ton, naik 36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari butadiene, di semester I 2017 perseroan memperoleh penjualan dari produk tersebut sebanyak US$ 147 juta, naik 1.300% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, US$ 64 juta. Harga dari produk ini diperkirakan masih terus mengalami pertumbuhan yang positif.

TPIA optimis bisa meraih pertumbuhan bisnis hingga akhir tahun ini. Sayangnya perseroan enggan menyebutkan targetnya. Suryandi hanya mengatakan, bahwa perusahaan optimis bisa meraup pertumbuhan bisnis yang positif seperti periode yang sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×