kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus memperkuat industri baja nasional dalam percepatan pengembangan infrastruktur


Kamis, 01 Oktober 2020 / 14:22 WIB
Jurus memperkuat industri baja nasional dalam percepatan pengembangan infrastruktur


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

Selain itu, instrument lain dalam memperkuat industri baja nasional adalah SNI produk baja dan peningkatan TKDN. Ia menilai, secara teknik, SNI merupakan instrument yang cukup bagus untuk membendung, impor-impor produk yang dihilir.

“Kalau bahan baku saya kira itu kan hanya di pabrik. Kalau konsepnya SNI itu kan beredar di pasar. Itulah yang menjadi fokus. Industri yang paling hilir yang menjadi perhatian kami harus SNI. Untuk TKDN juga sudah kami upayakan sehingga produksi itu punya TKDN di atas 40% otomatis pemerintah BUMN daerah itu harus membeli produk-produk yang dihasilkan dari dalam negeri. Itu yang menjadi konsentrasi kami,” paparnya.

Baca Juga: Masuk Pasar Kanada, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Mengerek Utilitas Produksi 85%

Namun, ia juga menegaskan pentingnya industri baja melakukan inovasi. Hal itu agar industri baja nasional tetap berkelanjutan. Menurutnya, persepsi konsumen untuk membeli sebuah produk harus dibangun agar industri ini tetap tumbuh.

Dengan begitu, Taufiek bilang ada 4 hal yang menjadi fokus dalam penanganan industri baja. Pertama, inovasi jadi bagian kunci keberlangsungan industri baja nasional. Kedua, pemerintah, baik pusat, daerah harus mengalokasikan minimal proyek-proyek infrastruktur yang menjadi bagian penting penyerapan baja nasional.

Ketiga, inovasi bagian yang tidak terpisahkan di dalam membangkitkan ekonomi di era pandemi Covid-19 ini. Keempat adalah penegakan SNI, instrument-instrumen lain, termasuk TKDN menjadi kunci juga untuk menumbuhkan industri baja agar tetap terjaga dari berbagai barang impor yang mungkin seharusnya bisa diproduksi.

"Konsep yang kami bangun adalah bagaimana utilitas industri ini tetap tumbuh, minimal tidak jatuh. Jadi, tumbuh ini karena demand yang ada juga tetap bergerak,” ujarnya lagi.

Stephanus Koeswandi, Vice President PT Tata Metal Lestari memaparkan strategi pelaku usaha dalam menjaga industri baja nasional dalam percepatan infrastruktur di masa pandemi. Ia menjelaskan ada 2 strategi yang dapat dilakukan pengusaha dalam kondisi ini.

Pertama adalah bertahan dengan menjaga kesehatan dan keamanan kerja di lingkungan industri baja nasional, dan menjaga perekonomian dan memproteksi industri baja nasional dari baja impor.




TERBARU

[X]
×