kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kadin Dorong Pemerintah Beri Insentif Fiskal untuk Proyek Smelter Bauksit


Selasa, 13 Juni 2023 / 18:39 WIB
Kadin Dorong Pemerintah Beri Insentif Fiskal untuk Proyek Smelter Bauksit
ILUSTRASI. Larangan ekspor bijih bauksit dinilai akan turut mempengaruhi industri penunjang pertambangan bauksit.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendorong adanya pemberian insentif fiskal untuk mendorong proyek smelter bauksit. 

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengungkapkan, dengan masih minimnya kemampuan serap smelter bauksit di dalam negeri maka ada potensi sekitar 20 juta ton bijih bauksit yang tidak terserap di tahun ini. 

Lebih jauh, kebijakan larangan ekspor bijih bauksit yang berlaku per 10 Juni 2023 dinilai akan turut mempengaruhi industri penunjang pertambangan bauksit. 

Arsjad menjelaskan, para pelaku usaha telah diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk  membantu pemerintah menyiapkan peta jalan hilirisasi industri. 

Baca Juga: Ekspor Bauksit Distop, Aneka Tambang (ANTM) Optimalkan Penjualan Dalam Negeri

Lewat skema ini maka para pelaku usaha dapat menghimpun dan menggalang sumber daya untuk berinvestasi dalam pembangunan smelter bijih bauksit di dalam negeri. 

Meski demikian, pengadaan modal dinilai masih menjadi tantangan saat ini. 

"Tantangan terbesar dari agenda hilirisasi secara masif yakni memerlukan modal yang cukup besar serta waktu yang lama untuk membangun fasilitas pemurnian yang efisien. Dalam hal ini pemerintah perlu memberikan insentif fiskal, salah satunya berupa pengurangan pajak," terang Arsjad kepada Kontan, Selasa (13/6). 

Arsjad melanjutkan, kebijakan larangan ekspor bauksit berpeluang meningkatkan harga bauksit di pasar global karena Indonesia merupakan penghasil bauksit terbesar keenam di dunia. Meski demikian, dampak lainnya yang mungkin timbul adalah potensi penurunan nilai ekspor Indonesia. 

Baca Juga: Pemerintah Optimistis Pasokan Domestik Terserap Pasca Kran Ekspor Bauksit Distop

"Sejak awal tahun 2023 hingga saat ini nilai ekspor bauksit mencapai 3% dari total ekspor nonmigas. Dari data  Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor bijih bauksit di Indonesia tercatat di angka US$ 623 juta pada 2022. Volume ekspor bauksit Indonesia sebesar 17,84 juta tom pada tahun 2022," jelas Arsjad. 

Dengan kondisi ini, menurutnya perusahaan perlu mengakselerasi peningkatan nilai tambah produk agar dapat meminimalisir dampak kebijakan pelarangan ekspor bijih bauksit mentah.

"KADIN akan mendorong pelaku usaha untuk menjalin kolaborasi berbagai pihak untuk mencari peluang-peluang dan juga mempercepat proses hilirisasi bijih bauksit yang tentunya dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat secara luas," pungkas Arsjad. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×