kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin: Ikan banyak tapi yang menangkap tidak ada


Selasa, 03 Oktober 2017 / 17:49 WIB
Kadin: Ikan banyak tapi yang menangkap tidak ada


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahan baku ikan yang berkurang bukan disebabkan sumber daya yang sedikit. Hal itu diyakini karena jumlah penangkap ikan yang berkurang.

"Ikannya ada banyak tapi yang menangkap tidak ada, jadi dapatnya kurang banyak," ujar Yugi Prayanto, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang kelautan dan perikanan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin, Rabu (3/10).

Yugi mengharapkan pemerintah memberikan izin penangkapan ikan bagi pengusaha nasional. Selain itu diperlukan juga penambahan armada penangkapan ikan. Yugi bilang karena hasil tangkapan yang minim mengharuskan pengusaha mengimpor untuk memenuhi bahan baku.

Sejalan dengan itu, Kadin juga sempat menyuarakan perpanjangan masa penggunaan cantrang. Penggunaan tersebut untuk kapal berukuran di bawah 60 gross tonnage (GT). "Penggunaan cantrang juga kalau bisa diperpanjang sampai 2019," ucap Juan Permata Adoe, Wakil Ketua Kadin bidang industri pangan strategis di acara yang sama.

Rakornas Kadin juga dihadiri pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KKP menilai stok perikanan Indonesia sudah membaik. "Kondisi perikanan sudah jauh berubah dibanding sebelumnya stok sudah kembali," ujar Nilanto Perbowo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP.

Pembatasan alat tangkap yang dianggap tidak ramah lingkungan diungkapkan Nilanto memicu perubahan tersebut. Nilanto bilang saat iniikan tuna sudah berkembang di Indonesia.

Setelah berkembang, penanganan menjadi poin penting bagi ikan tuna. Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas tuna.

Selain itu juga KKP dinilai telah membantu nelayan meninggalkan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Hal itu dilakukan dengan memberikan alat tangkap pengganti bagi nelayan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×