Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasokan bahan baku ikan surimi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan industri pengolahan ikan. Alhasil, kebutuhan ikan surimi dipasok dari luar negeri.
"Produksi yang turun saat ini membuat importir membeli surimi dari India dan Vietnam," ujar Tanto Hermawan, Direktur Holi Mina, Senin (18/9).
Tanto bilang, produksi surimi meningkatkan kesejahteraan nelayan. Hal tersebut terlihat dari peebaikan harga dari produksi masyarakat sebelumnya. Sebelumnya ikan kecil dihargai Rp 800 per kilogram (kg) - Rp 1.000 per kg.
Masuknya industri surimi membuat nilai tambah pada ikan kecil yang ditangkap nelayan. "Bertambahnya nilai membuat pendapatan nelayan bertambah," terang Tanto.
Hal tersebut yang diharapkan Tanto berkembang antara pemerintah dan pengusaha. Tanto berharap pandangan pemerintah terhadap pengusaha sebagai pengeruk ikan Indonesia bisa hilang. Tanto bilang pengusaha dan pemerintah bisa menjalin kerja sama yang baik.
Tanto bilang saat ini bahan baku surimi masih sulit. Pabrik surimi dinilai Tarto seperti berjalan setengah-setengah tidak bisa maksimal.
Hal tersebut disebabkan menurunnya kapal nelayan yang berangkat. Menurunnya kapal juga disebabkan sulitnya perizinan nelayan untuk melaut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News