kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin: Pengusaha harus agresif hadapi MEA


Kamis, 27 November 2014 / 13:51 WIB
Kadin: Pengusaha harus agresif hadapi MEA
ILUSTRASI. Aktor Ma Dong Seok dalam film The Roundup: No Way Out, salah satu rekomendasi film action Korea populer yang wajib ditonton.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ketua Umum DPP Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan pengusaha di dalam negeri harus lebih agresif meningkatkan daya saing untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pasalnya jika pengusaha hanya berpangku tangan menunggu uluran tangan pemerintah, pengusaha asing akan merebut pasar di dalam negeri. "Intinya jangan berpikir defensif saja, asean community hanya lebih bermanfaat bagi negara asean lain," ujar Suryo di Jakarta, Kamis (27/11).

Suryo memberi contoh, PT PLN (persero) seharusnya bisa membangkitkan listrik tak hanya di dalam negeri saja, tapi juga di negara Asean lainnya. Hal ini didukung dengan adanya sumber daya alam batubara yang melimpah, untuk mengisi pembangkit listrik.

"PLN bisa jadi pembangkit listrik di negara Asean semua membutuhkan listrik. Batubara melimpah, salah satu sektor yang manfaatkan dari kemudahan ASEAN," jelas Suryo.

Suryo memaparkan jika Indonesia bisa menguasai satu sektor, maka daya saing meningkat. Dalam hal ini Suryo berharap PLN bisa menjadi perusahaan pembangkit listrik yang dibutuhkan negara lain saat menghadapi MEA.

"Industri pembangkit listrik kita punya komparatif karena kita produksi bahan baku. Bangun pembangkit listrik yang semuanya memerlukan listrik dan energi, salah satu sektor," kata Suryo. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×