Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menandatangani kredit sindikasi dengan 12 bank untuk pembiayaan proyek LRT Jabodetabek, Jumat (29/12). Nilai kredit sindikasi tersebut sebesar Rp 19,25 triliun dengan jangka waktu 18 tahun.
Jumlah kredit tersebut terdiri dari Rp 18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp 1,15 triliun untuk kredit modal kerja.
Sementara itu, 12 bank sindikasi yang dimaksud, terdiri dari Himbara, bank swasta nasional, dan swasta asing yang diwakili oleh Joint Mandated Lead Arranger and Book Runner (JMLAB) yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, dan PT SMI, serta bank-bank lain yang juga bertindak sebagai kreditur dalam transaksi ini di antaranya Bank DKI, BTMU, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, dan Bank Mega.
Total komitmen pembiayaan dari seluruh bank sindikasi tersebut sebetulnya melebihi kebutuhan atau oversubscribed hinga 1,5 kali, yaitu sebesar Rp 28,6 triliun. Rinciannya, komitmen pembiayaan dari JMLAB sebesar Rp 24 triliun dan dari kreditur di luar JMLAB sebesar Rp 4,6 triliun.
Acara penandatangan ini dihadiri oleh Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dan para pejabat perbankan yang melakukan sindikasi.
Budi Karya mengatakan, penandatanganan ini menandakan kepastian penyelesaian proyek LRT. Tak hanya itu, "Ini menjawab keraguan beberapa pihak terkait penyelenggaraan proyek ini. Saya berharap ini dikelola secara transparan dan akuntabel," ujar Budi Karya di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (29/12).
Untuk diketahui, proyek LRT ditargetkan beroperasi pada 2019 dan akan melayani 140 kali perjalanan setiap harinya dengan headway atau waktu antara rata-rata tiga hingga enam menit.
Masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi LRT ini dapat naik dari 17 stasiun pemberhentian LRT di Jabodebek. Dan tarif awal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 12.000.
Dengan enam rangkaian kereta, LRT Jabodetabek mampu mengangkut 116.000 penumpang per haru pada awal masa operasinya di 2019 dan diharapkan menjadi 494.000 penumpang pada 2069.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News