Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah stasiun yang melayani Rapid Test Antigen. Hingga kini total pelayanan Rapid Test Antigen di stasiun menjadi 80 stasiun.
Adapun penambahan layanan skrining dibanderol dengan tarif Rp 45.000 tersebut di antaranya di Stasiun Cipeundeuy, Babakan, Weleri, Solo Jebres, dan Tebing Tinggi.
“Penambahan stasiun yang melayani Rapid Test Antigen ini sebagai langkah KAI untuk membantu masyarakat dalam memenuhi persyaratan bepergian menggunakan Kereta Api Jarak Jauh di masa pandemi Covid-19,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan pers, Rabu (15/12).
Berikut ini adalah beberapa stasiun yang melayani Rapid Test Antigen di antaranya di Jakarta yakni di stasiun Pasar Senen, Gambir, Bekasi, Cikampek dan Karawang.
Baca Juga: KAI dan Perumnas akan membangun stasiun baru di Parung Panjang
Kemudian di Bandung ada di stasiun Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Purwakarta, Cimahi dan. Cipeundeuy. Lebih lanjut di stasiun Cirebon tersedia di stasiun Cirebon Prujakan, Jatibarang, Haurgeulis, Brebes dan Babakan
Adapun si stasiun Yogyakarta tersedia layanan rapid di stasiun Solo Balapan, Lempuyangan, Klaten, Purwosari, Sragen, Wates, dan Solo Jebres
“Sesuai SE Kemenhub No 97 Tahun 2021, masa berlaku Rapid Test Antigen untuk naik Kereta Api Jarak Jauh adalah 1x24 jam. Sebelum melakukan Rapid Test Antigen, pastikan bahwa pelanggan sudah divaksin Covid-19,” kata Joni.
Pelanggan KA Jarak Jauh dengan usia di bawah 12 tahun juga wajib untuk menunjukkan hasil Rapid Test Antigen pada saat melakukan boarding.
Joni mengimbau kepada calon pelanggan yang akan melakukan Rapid Test Antigen di stasiun agar merencanakan dengan baik antara waktu Rapid Test Antigen dan jadwal keberangkatan KA-nya untuk menghindari keterlambatan naik Kereta Api.
Baca Juga: Lowongan kerja Desember 2021 di anak usaha KAI, lulusan SMA bisa daftar
Terkait operasional Kereta Api pada masa Natal dan Tahun Baru, KAI masih menunggu perkembangan regulasi dari pemerintah terkait pengoperasian kereta api dan protokol kesehatan yang harus diterapkan pada periode tersebut.
"Kami berkomitmen untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin di seluruh layanan perkeretaapian. Saat ini, KAI tetap mempersiapkan sarana, prasarana, maupun petugas dalam rangka pelayanan kereta api yang aman, nyaman, dan sehat," tutup Joni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News