kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kalbe Farma (KLBF) optimistis kinerjanya meningkat lebih baik di tahun ini


Rabu, 31 Maret 2021 / 18:05 WIB
Kalbe Farma (KLBF) optimistis kinerjanya meningkat lebih baik di tahun ini
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Vidjongtius. Foto: DOK Kalbe Farma)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yakin kinerja bisnisnya akan meningkat di tahun 2021. Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung secara global dipandang memiliki dampak yang bervariasi bagi perusahaan ini.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menyampaikan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan sekitar 5%-6% pada tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia di tahun ini.

Ia menyebut, KLBF akan mengoptimalkan kombinasi produk-produk sekaligus sinergi antar segmen bisnis perusahaan tersebut. Dikutip dari laporan keuangan, KLBF memiliki empat segmen bisnis yang menjadi sumber pendapatan perusahaan, yaitu segmen obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik.

“Di dalamnya juga ada beberapa produk baru atau layanan baru untuk penanganan Covid-19, baik secara offline maupun online melalui aplikasi digital,” imbuhnya, Rabu (31/3).

Baca Juga: Kalbe Farma luncurkan alat tes Covid-19 metode air liur, bisa deteksi varian B.1.1.7

Sayangnya, ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai produk maupun layanan baru yang disediakan oleh KLBF.

Manajemen KLBF juga menilai bahwa pandemi Covid-19 bisa memberikan efek yang bervariasi bagi bisnis farmasi. Dalam hal ini, tatkala jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit menurun, maka penjualan obat resep cenderung melemah. Di sisi lain, penjualan vitamin dan suplemen kesehatan dapat mengalami tren positif seiring tingginya kebutuhan masyarakat untuk menjaga imunitas di masa pandemi.

“Jadi, secara total pasar farmasi bisa terlihat stagnan dengan kecenderungan negatif,” ujar Vidjogntius.

Sebagai informasi, penjualan neto KLBF meningkat 2,12% (yoy) dari Rp 22,63 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 23,11 triliun pada tahun 2020. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KLBF juga naik 9,2% (yoy) dari Rp 2,50 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 2,73 triliun di tahun 2020.

Selanjutnya: Tahun ini, Kalbe Farma (KLBF) bidik pertumbuhan pendapatan 5%-6%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×