kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,34   4,01   0.44%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma (KLBF) revisi target pertumbuhan pendapatan menjadi 5% di tahun ini


Jumat, 26 Oktober 2018 / 17:47 WIB
Kalbe Farma (KLBF) revisi target pertumbuhan pendapatan menjadi 5% di tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik Obat Kalbe Farma


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) merevisi target pertumbuhan pendapatan tahun ini. Di awal tahun ini, KLBF optimis dapat meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 7% dari tahun 2017. Tercatat, tahun lalu KLBF membukukan pendapatan Rp 20,18 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 2,4 triliun.

Direktur Utama Kalbe Farma, Vidjongtius mengungkapkan kini perusahaan merevisi target pendapatan menjadi 5%. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan merevisi target pendapatan tersebut. “Dampak kenaikan harga, pelemahan rupiah, daya beli, distribusi, dan penetrasi produk baru,” katanya kepada Kontan.co.id, Jum’at (26/10).

Jika target pertumbuhan pendapatan 5% bisa tercapai, artinya pendapatan perusahaan diharapkan bisa mencapai Rp 21,19 triliun. Vidjongtius berharap, revisi target pendapatan itu tetap memberikan kontribusi positif pada laba perusahaan di akhir tahun. 

Vidjongtius juga memproyeksikan, sampai akhir tahun Kalbe Farma masih berpeluang mencatatkan pertumbuhan laba. “Masih tumbuh tapi tidak seperti tahun-tahun lalu,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Kalbe Farma harus teliti dalam menjalankan bisnisnya di akhir tahun 2018 ini agar target pertumbuhan pendapatan dan laba bisa tercapai. Sebab Vidjongtius tetap menginginkan perolehan laba lebih besar dibandingkan capaian di 2017.

Vidjongtius menyebut, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk bahan baku yang 90% berasal dari luar negeri.

Kenaikan biaya produksi itu tentu membuat harga jual produk Kalbe Farma di pasaran naik. Di sisi lain, kata Vidjongtius, di beberapa bulan di 2018 ini, daya beli masyarakat dinilainya agak menurun. “Di situasi ini menaikkan harga harus hati,” jelasnya.

Sementara, Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengungkapkan, adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini mengakibatkan harga jual produk Kalbe rata-rata naik 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×