kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalla Group Bakal Selesaikan Tiga Proyek PLTA Berkapasitas 1.230 MW


Jumat, 25 Februari 2022 / 14:44 WIB
Kalla Group Bakal Selesaikan Tiga Proyek PLTA Berkapasitas 1.230 MW
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Energy di Sulawesi Tengah.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - POSO. PT Hadji Kalla atau Kalla Group bakal lebih masif dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT). Setelah sebelumnya PLTA Poso berkapasitas 515 MW dan PLTA Malea berkapasitas 90 MW beroperasi, Kalla Group bakal membangun 3 PLTA baru berkapasitas jumbo.

Kalla Group bakal membangun PLTA di tiga lokasi dengan total kapasitas mencapai 1.230 MW. PLTA anyar ini akan dibangun di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat dan Kabupaten Merangin Jambi.

Di Poso, Kalla Group berencana mengembangkan PLTA Poso 3 berkapasitas 400 MW dan PLTA Poso 4 berkapasitas 30 MW. Sedangkan di Mamuju, akan dibangun PLTA Tumbuan Mamuju Atas berkapasitas 90 MW dan PLTA Tumbuan Mamuju Bawah berkapasitas 360 MW. Sedangkan di Merangin, Jambi akan dibangun PLTA Kerinci berkapasitas 350 MW.

"Tiga proyek PLTA sedang dibikin itu PLTA Poso 3, PLTA Kerinci sudah 40% dan dalam 3 tahun selesai dan PLTA Mamuju juga lagi dikerjakan," ujar Jusuf Kalla, Founder Kalla Group, Jumat (25/2).

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta PLN Pangkas Durasi Perizinan Pembangkit

Ia menuturkan, pada tahun 2025 nanti, Kalla Group akan berkontribusi sekitar 2.000 MW terhadap bauran energi. Ia pun optimistis, pemerintah bisa mencapai target bauran energi EBT sebesar 23% asalkan proses perizinan dan insentif pajak serta negosiasi harga yang wajar bisa dilakukan.

Apalagi untuk melakukan investasi pembangkit EBT tidaklah murah dan mudah. Kalla mencontohkan, untuk membangun 1MW PLTA saja dibutuhkan biaya dua kali lipat dari pembangunan PLTU. Oleh karena itu, penyederhanaan proses perizinan akan memudahkan investor dalam melakukan pembangunan.

"Untuk mencapai 23% itu dibutuhkan percepatan proses di PLN. PLTA Poso ini negosiasinya saja butuh 5 tahun, dikerjakan konstruksinya 7 tahun jadi total 12 tahun. Sama dengan PLTA kami di Kerinci itu juga negonya 5 tahun," tuturnya.

Menurut Kalla, banyak investor yang berminat untuk mengembangkan EBT, terutama Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berskala kecil. Namun untuk proses dan persyaratan perizinannya tidak mudah sehingga kerap terkendala.

"Kalau ini diperbaiki tentu pengusaha tertarik bangun misalnya PLTMH skala 10 MW sampai 12 MW itu kan bisa dibuat di sungai kecil," imbuhnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan PLTA Poso dan PLTA Malea yang Dibangun Kalla Group

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×