Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertandang ke Sydney Australia dalam agenda kunjungan dinasnya. Salah satu yang dilakukan oleh Mendag Zulhas di Kota Pelabuhan tersebut adalah meresmikan kantor cabang PrivyID, Senin (3/7).
PrivyID adalah layanan platform tanda tangan digital untuk keperluan legalitas yang mengikat secara hukum menggunakan sertifikat digital, yang berbasis di Indonesia. Zulhas berharap Indonesia ke depannya tidak hanya mengekspor barang tapi juga jasa teknologi.
“Melalui PrivyID, Indonesia tidak hanya dapat dikenal sebagai eksportir komoditas, tetapi juga sebagai pengekspor jasa berteknologi tinggi. Peresmian kantor pertama PrivyID di luar negeri pada hari ini merupakan kisah sukses ekspor jasa Indonesia ke Australia,” ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran persnya.
Baca Juga: Ini Biang Kerok Mahalnya Daging Ayam Menurut Mendag Zulhas
Bersama dengan peresmian ini, turut hadir Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne Kuncoro Giri Waseso, Konsul Jenderal Indonesia di Sydney Vedi Kurnia Buana, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, dan Direktur Utama PrivyID Marshall Pribadi.
Kemendag, melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) mendukung pengembangan dan ekspansi PrivyID dengan program katalis.
Katalis sendiri adalah program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia.
PrivyID saat ini memiliki 30 juta pengguna di Indonesia. PrivyID pernah mengungkapkan rencana ekspansi ke empat negara, antara lain Malaysia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia.
Mendag menilai Sydney adalah kota yang tepat untuk menjadi lokasi cabang luar negeri pertama.
“Sydney memiliki ekonomi terbesar di Australia dan merupakan hub yang terintegrasi erat dengan ekonomi global. Fakta ini memberikan peluang besar bagi PrivyID untuk terus tumbuh dan mendunia,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag juga berharap kehadiran PrivyID di Australia dapat menjadi simbol semangat kewirausahaan dan inovasi anak muda Indonesia.
Direktur Utama PrivyID Marshall Pribadi menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Perdagangan kepada PrivyID. “Kami sangat senang dan bangga atas dukungan Kementerian Perdagangan kepada karya anak bangsa. Kami berharap usaha ini dapat lebih berkembang lagi ke depannya,” kata Marshall.
Baca Juga: Mendag Zulkifli Buka Bhinneka Culture Festival 2023 & Dorong UKM Tembus Pasar Ekspor
Pada kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga menyaksikan demo penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) sejumlah perusahaan yang difasilitasi tanda tangan digital PrivyID.
Penandatanganan dilakukan Sony Trading, PT Rusky Aero, Ozimex International, Eastern Cross Trading, PT Pulau Sambu, Oishi International Trading, Inastra, Aexi, dan Impor United.
Produk yang diekspor antara lain jasa kargo udara, produk buah kering, produk turunan kelapa, dan makanan ringan dalam kemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News