kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.902   -25,93   -0,37%
  • KOMPAS100 1.005   -3,35   -0,33%
  • LQ45 769   -3,90   -0,50%
  • ISSI 227   -0,11   -0,05%
  • IDX30 396   -3,24   -0,81%
  • IDXHIDIV20 457   -4,57   -0,99%
  • IDX80 113   -0,36   -0,31%
  • IDXV30 113   -1,10   -0,96%
  • IDXQ30 128   -1,20   -0,93%

Kapan harga sedan bisa lebih murah?


Kamis, 31 Maret 2016 / 15:36 WIB
Kapan harga sedan bisa lebih murah?


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Beli sedan di Indonesia sama seperti meminang mobil 4X4, sebab dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Jadi wajar bila harga jualnya mahal dan asumsinya cuma bisa dilirik kalangan atas. Penyetaraan ini yang membuat pasar sedan selalu di bawah 3 persen pada volume nasional.

Kondisi itu terasa memberatkan langkah pengembangan otomotif oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Saat ini situasinya, tidak ada satupun produsen yang memproduksi sedan kategori itu (sedan kecil) di dalam negeri kecuali Toyota dengan Vios/Limo.

Catatannya, produksi Toyota terbantu karena Limo dijual sebagai taksi dengan PPnBM sebesar 0 persen.

“Kalau soal PPnBM memang sudah sejak beberapa tahun ini kami mengusulukan kepada pemerintah untuk menurunkan PPnBM sedan kecil dan SUV kecil dari 30 menjadi 10 persen. Supaya pasarnya bisa berkembang. Harganya kan nanti turun jadi orang bisa beli, berarti volume naik,” ujar Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo, di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Jongkie mengatakan bila volume naik maka ada kemungkinan prinspial merek di Indonesia selain Toyota yang mulai mempertimbangkan memproduksi sedan kecil di dalam negeri.

Diskriminasi

Ia mempertanyakan keputusan pemerintah terkait PPnBM sedan kecil. Menurutnya kenapa sedan dibedakan dengan kendaraan kategori lain seperti MPV, hatchback, atau 4X2, yang dapat PPnBM 10 persen.

“Bukan kami mau menurunkan pendapatan pemerintah, justru agar naik. Menurunkan pajak bukan berarti menuruntkan pendapatan pemerintah. Kalau 30 persen enggaada yang bikin dan engga ada yang jual,dapat duit dari mana? Nah kalau 10 persen yang bikin banyak, yang jual banyak, dapat PPnBM,” ujar Jongkie.

Usaha Gaikindo yakni ingin sedan bisa dijual lebih murah, lantas diproduksi di Indonesia. Langkah selanjutnya mulai berpikir mengekspor sedan ke luar negeri. Pasar terbesar otomotif global yakni sedan dan SUV, sementara ini Indonesia unggul soal produksi MPV.

"Kami minta dan sudah menyampaikan kepada pemerintah dan presiden, bahwa ini perlu dicermati," kata Jongkie. (Penulis: Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×