Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan
KONTAN.CO.ID DEPOK. Efek gulir pandemi corona yang belum teratasi semakin memperburuk kondisi ekonomi di tanah air. Pasalnya, aktivitas ekonomi nyaris lumpuh. Tidak hanya masyarakat bawah yang teriak, para pengusaha pun tidak terkecuali lantaran kinerja usahanya terpukul. "Sangat sulit, semua terdampak," ungkap Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna kepada KONTAN, Sabtu (18/4/2020).
Ia bercerita sejumlah pengusaha di Depok, terutama pengelola pusat perbelanjaan atawa mal yang mengeluhkan nasib para tenant dan vendor mereka yang terpaksa tutup akibat merebaknya Covid-19. Pradi juga mengaku banyak menerima curhatan dari pengusaha di Depok mengenai kondisi sulit ini yang tidak diketahui kapan akan berakhir. "Saya juga coba sharing dengan para investor [mal], rata-rata mereka temui kesulitan ketika para vendor yang sewa akhirnya tutup juga, bahkan hingga merumahkan karyawannya. Padahal, di saat normal pajak mereka kita tarik dan di saat begini mereka juga tentu butuh solusi," terangnya.
Menurut dia, efek Covid-19 ini membuat pengusaha dan pebisnis menghadapi kondisi yang benar benar sangat berat. Meski demikian, Pradi berharap tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan pusat perbelanjaan. "Untuk yang terpaksa dirumahkan atau PHK, harus ada solusi, salah satunya dengan mengikutsertakan pada kartu prakerja. Boleh didaftarkan ke kartu prakerja bagi korban PHK," jelas dia..
Pemerintah Kota Depok lewat Dinas Tenaga Kerja, Pradi menambahkan, sedang mengurus karyawan Ramayana Depok yang terkena PHK beberapa pekan lalu akibat gerai tutup operasional. Yang pasti, pemda juga berupaya membantu kalangan pebisnis dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Salah satu pusat perbelanjaan di Depok yang tutup operasional adalah Depok Town Square (Detos). "Untuk bisnis di Detos pastinya sangat-sangat berpengaruh, sudah hampir satu bulan tutup. Engak ada bisnis," ungkap Direktur Mal Detos Sutikno Pariyoto kepada KONTAN, hari ini. Dia menjelaskan, pedagang di Detos rata-rata usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Total sekitar 1.500 UMKM. "UMKM banyak yang sudah tidak berdagang, yang pastinya tidak ada pemasukan dan merumahkan pegawainya dan tidak digaji. Kondisi sangat berat," ujar Sutikno.
Para pengusaha di Depok tidak bisa berbuat apa-apa di tengah pandemi corona ini. "Semoga Covid-19 ini cepat berlalu. Tapi setalah selesai pandemi ini juga tidak mungkin langsung bisa bangkit, butuh waktu untuk bangkit kembali. Saya harapkan pemerintah pusat dapat membantu para tenaga-tenaga dari pegawai toko dan banyaknya tenaga vendor yang dirumahkan," harapnya.
Asal tahu saja, Detos mengambil kebijakan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 dengan menutup operasional mal sejak 27 Maret lalu. Langkah ini menyusul adanya arahan Presiden RI Joko Widodo, Surat Edaran Menteri, Maklumat Kapolri, hingga instruksi Wali Kota Depok terkait pencegahan penyebaran Corona di Indonesia. Selain itu, dia juga memutuskan menutup sementara mal demi kesehatan para karyawan mal.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Jawa Barat menyebutkan, jumlah pekerja mal di Jabar diperkirakan sebanyak 150.000 pekerja dari sedikitnya 73 pusat perbelanjaan, yang terancam dirumahkan karena terdampak penutupan sementara menyusul pandemi Covid-19. Untuk Kota Bandung sendiri ada sekitar 21 pusat belanja dan trade center yang sudah tutup sejak akhir Maret lalu. Sejatinya, industri pusat perbelanjaan menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dan berakibat pekerja mereka terancam dirumahkan dan bahkan terpaksa sampai kepada PHK, mengingat belum diketahui juga sampai kapan penutupan sementara pusat belanja berlangsung.
Ketua APPBI DPD Jawa Barat Arman Hermawan menyatakan, hampir semua pusat perbelanjaan telah melakukan penutupan sementara dan terus mengurangi aktifitas pelayanan. Hal itu mencakup pusat perbelanjaan modern maupun yang semi modern (trade center). Penutupan sementara ini dilakukan karena adanya imbauan maupun surat permintaan penutupan sementara pusat perbelanjaan dari pemerintah baik di level kecamatan, pemerintah kota/kabupaten, dan provinsi demi menghambat penyebaran Covid-19.
Tak pelak, sejumlah besar penyewa/pedagang berkisar hampir 95 % terpaksa berhenti membuka usahanya sampai jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Masih ada sekitar 5% yang mencoba untuk bertahan membuka usaha diantaranya adalah kategori supermarket, food and beverages, maupun healthy/pharmacy. Adapun khusus untuk food and beverages sudah tidak melayani makan di tempat dan hanya melayani pembelanjaan online melalui ojek daring. "Jika pandemi corona berlangsung lebih lama lagi, industri bisnis usaha layanan retail para penyewa/pedagang akan semakin terpuruk hingga bangkrut," terang Arman dalam keterangan resminya.
Asal tahu saja, di setiap pusat perbelanjaan modern maupun semi modern se Jawa Barat juga banyak terdapat pengusaha kecil yang diakomodasi untuk berusaha oleh masing masing pusat belanja. Mereka inilah yang paling pertama akan merasakan dampaknya mengingat keterbatasan kapital maupun sistem pelayanannya.
APPBI berharap pemerintah memberikan insentif bagi industri tersebut karena jumlah karyawan yang menggantungkan hidupnya setiap hari di industri retail pusat perbelanjaan di Jawa Barat angkanya cukup besar mencapai sedikitnya 150.000 orang. " Angka tersebut belum termasuk stake holder lainnya seperti misalnya pengemudi ojek daring yang merupakan mitra dalam pelayanan pembelian secara online," kata Amran.
Yang terang, dukungan pemerintah baik dari pusat maupun daerah lewat dana bantuan sosial bagi karyawan terdampak juga sangat dibutuhkan. "Mulai April ini, banyak anggota APPBI Jawa Barat dan para penyewa dan pedagang yang sudah menyatakan tidak sanggup membayar sewa, biaya operasional selama penutupan sementara dan gaji karyawan karena mereka tidak mempunyai pendapatan apapun sebagai imbas penutupan pusat perbelanjaan dan toko-tokonya," klaim Arman.
Memang, masih ada beberapa toko yang berusaha melakukan penjualan via pelayanan online, taking order maupun delivery, namun jumlahnya masih jauh belum menutupi operational cost. Insentif fiskal lainnya yang diharapkan APPBI berupa penangguhan pembayaran pajak-pajak, keringanan asuransi, perpanjangan jangka berlakunya perijinan, sertifikasi personil/SDM dan alat pendukung yang sudah dikeluarkan sebelumnya. APPBI meminta pemerintah menangguhkan kewajiban pembayaran iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
APPBI juga meminta insentif dalam bentuk penghapusan pengenaan biaya minimum berlangganan, penundaan dan pemberian diskon pembayaran atas listrik dan air, sebagai mitra, PLN dan PDAM karena dampak masalah cash flow selama pandemi, apalagi sangat banyak unit unit toko/counter kecil yang disewa oleh para penyewa/Pedagang di Pusat Belanja adalah pengguna aliran listrik dengan daya 450VA dan 900 VA.
Data Mall Anggota APPBI Jawa Barat
1. Festival CityLink
2. Braga City Walk
3. 23 Paskal Shopping Center
4. Paris Van Java (PVJ)
5. Trans Studio Mall Bandung
6. Cihampelas Walk (Ciwalk)
7. Bandung Indah Plaza
8. Istana Plaza
9. Istana Bandung Electronic Center
10. The Plaza Istana Building Commodities
Centre (IBCC)
11. Bandung Trade Center (BTC) Fashion Mall
12. Kings Shopping Center
13. Metro Indah Mall
14. Miko Mall
15. Bandung Trade Mall
16. Parahyangan Plaza
17. Pusat Belanja Balubur
18. Pasar Baru Square
19. Click Square
20. Living Plaza Pasirkaliki
21. UBERTOS
22. Jatinangor Town Square (Jatos)
23. Plaza Asia Sumedang
24. Cimahi Mall
25. Plaza Asia
26. Mayasari Plaza
27. CSB Mall
28. Grage City Mall Cirebon
29. Ekalokasari Plaza ( Lippo Plaza Bogor )
30. Bellanova Country Mall
31. Botani Square Bogor
32. Bogor Trade Mall
33. ITC Depok
34. Depok Town Square
35. Dmall Depok
36. Margo City
37. Pesona Square
38. Cimanggis Square
39. Lippo Plaza Keboen Raya Bogor
40. Mall Metropolitan Cileungsi
41. Trans Studio Mall Cibubur
42. Boxies 123
43. Revo Town Bekasi
44. Grand Mall Bekasi
45. Blu Plaza
46. Bekasi Trade Center
47. Mal Lippo Cikarang
48. Mega Bekasi
49. Plaza Cibubur
50. Plaza Taman Harapan Baru
51. Sentra Grosir Cikarang (SGC)
52. Grand Galaxy Park
53. Mall Metropolitan Bekasi
54. Mall Lagoon Avenue Bekasi
55. Mal Ciputra Cibubur
56. Resinda Park Mall
57. Pusat Grosir Bogor Merdeka
58. Bekasi Cyber Park
59. Mall STS Purwakarta
60. Lippo Cikarang
61. Supermall Karawang
62. Plaza Jababeka
63. Mall Cikampek
64. Plaza Mtropolitan Tambun
65. Cikarang Trade Center
66. Mall Karawang
67. Sadang Terminal Square
68. Plaza Pondok Gede
69. Summarecon Mall Bekasi
70. Citywalk Lippo Cikarang
71. Maxx Box Orange County
72. Pangrango Plaza
73. Cibinong City Mall
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News