kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 menurun, permintaan tes PCR di Medikaloka Hermina (HEAL) anjlok


Jumat, 17 September 2021 / 15:43 WIB
Kasus Covid-19 menurun, permintaan tes PCR di Medikaloka Hermina (HEAL) anjlok
ILUSTRASI. Hermina Tower -?RS Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk HEAL


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada Juli lalu berangsur-angsur berhasil menurunkan angka kasus Covid-19 di Tanah Air. 

Kondisi di atas turut berdampak pula terhadap penurunan permintaan layanan tes PCR yang dikelola oleh emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). 

Aristo Sungkono Setiawidjaja Direktur Medikaloka Hermina menyebut, permintaan tes PCR di bulan Agustus lalu mengalami penurunan lebih dari 50% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. 

Dia menyampaikan, perkembangan bisnis layanan tes PCR memang akan mengikuti siklus pandemi. Ketika kasus Covid-19 melandai, akan ikut berpengaruh terhadap besaran permintaan tes PCR yang dilakukan masyarakat, begitu pun sebaliknya.  "Akan mengikuti siklus pandemi. Jika tingkat infeksi meningkat, akan makin banyak penduduk yang melakukan tes," ujar Aristo saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/9).

Baca Juga: Campina Ice Cream (CAMP) kerek penjualan dengan luncurkan varian es krim baru

Lebih lanjut Aristo bilang, selama ini permintaan tes PCR datang dari pasien rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit perseroan. Untuk pasien rawat jalan, biasanya kebutuhan datang dari pasien yang ingin memastikan apakah mereka terjangkit Covid-19 atau tidak. 

"Kebutuhan juga datang dari pasien yang ingin melakukan perjalanan atau bisnis meeting yang membutuhkan hasil tes PCR," jelasnya. 

Sejak tahun lalu, Aristo mengaku HEAL telah menaruh investasi untuk pengembangan layanan tes PCR ini hingga puluhan miliar. Dia tidak menyebut detail nominalnya, namun memang investasi tersebut dilakukan untuk pengembangan fasilitas lab PCR. "Sudah terjadi waktu awal Covid-19 di tahun 2020," sambung Aristo. 

Terkait dengan kontribusi bisnis tes PCR terhadap total pendapatan HEAL disebut Aristo tidak tergolong besar, yakni masih di bawah 5% dari total pendapatan perseroan. 

Selanjutnya: Sewakan lebih dari 50 kendaraan, Transkon Jaya (TRJA) raih kontrak baru Rp 40 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×