kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 tembus 1 juta, sejumlah pengusaha menilai lockdown bukan solusi tepat


Kamis, 28 Januari 2021 / 20:45 WIB
Kasus Covid-19 tembus 1 juta, sejumlah pengusaha menilai lockdown bukan solusi tepat
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Indonesia tembus 1 juta kasus


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona di Indonesia semakin mengkhawatirkan terlebih setelah jumlah infeksi positif tembus 1 juta kasus pada Selasa (26/1) lalu.

Kasus harian virus corona di dalam negeri pun belum membaik, dan memunculkan opsi pemberlakuan lockdown. Namun, sejumlah pengusaha menilai hal tersebut bukanlah opsi yang tepat.

Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono menyebut, langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah sebenarnya sudah cukup baik. 

“Perlu diingat bahwa jumlah penduduk di Indonesia adalah nomor 4 atau 5 terbanyak dunia, namun untuk jumlah kasus Covid-19 Indonesia masih berada di posisi 20 untuk seluruh dunia,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (28/1).

Baca Juga: Bukan lockdown, pelaku pasar dukung pemberlakuan PSBB ketat layaknya PSBB jilid I

Menurut Djonny, yang perlu dilakukan pemerintah ke depannya dalam menanggulangi pandemi ialah memberi tindakan yang lebih tegas kepada para pelanggan protokol Covid-19. 

Sementara itu, opsi lockdown ataupun pembatasan sosial berskala besa (PSBB) ketat atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) total dinilai bukan solusi yang tepat.

“Rakyat (nanti) tidak bisa cari nafkah dan tidak bisa makan. Negara kita belum siap untuk memberi nafkah rakyat yang begitu banyak. Bisa chaos dan bisa terjadi penjarahan di mana-mana,” ujar Djonny.

Senada, Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh pun menyebut pemerintah sudah berada pada arah yang benar dalam melakukan penanganan Covid-19. 

Dalam hal ini penerapan PSBB hingga PPKM yang telah dilakukan sejauh ini dilihat sebagai langkah yang tepat.

Sementara itu, opsi lockdown dinilai tidak cocok untuk diterapkan oleh negara dengan komposisi masyarakat yang strata ekonominya beragam seperti Indonesia.

“Negara kita terdiri dari banyak jalur-jalur keluar masuk antar kota, seperti di Jawa dan Bali dan penduduknya juga beragam tingkat ekonominya. Sehingga penerapan lockdown belum tentu efektif bisa diikuti oleh seluruh masyarakatnya,” kata dia kepada Kontan.co.id. 

Baca Juga: Kasus corona terus meningkat, CORE: Kebijakan lockdown sudah tak bisa diterapkan

Lebih lanjut Ridwan menyebut pekerjaan rumah  pemerintah kali ini ialah mempercepat realisasi dan distribusi vaksin dalam program vaksinasi virus corona yang memang sudah dimulai. 

Di saat yang sama, masyarakat juga perlu terus memerhatikan protokol kesehatan dalam beraktivitas dan terus meningkatkan imunitas tubuh dengan vitamin dan olahraga.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 tembus sejuta, ini tanggapan pelaku pasar soal lockdown

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×