Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tren properti hijau bukan hanya ramah terhadap lingkungan, tapi juga terbukti ampuh untuk menarik minat pembeli. Buktinya, Grup Ciputra mengubah konsep perumahannya menjadi berbasis lingkungan.
Salah satunya adalah CitraRaya Tangerang yang sejak pertengahan tahun lalu mengusung tema "EcoCulture". Padahal, pemukiman ini sudah dikembangkan PT Ciputra Development Tbk sejak tahun 1996. Ke depannya, CitraRaya akan memakai material bangunan yang lebih ramah lingkungan.
"Kami melihat konsep pengembangan saat ini lebih cocok yang berkelanjutan," jelas Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso Brotosiswojo kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Selain mengedepankan penghijauan, CitraRaya juga akan mengajak penghuni untuk mengolah sendiri sampah rumah tangganya.
Tulus tidak menampik bahwa hal ini dilakukan untuk menjawab permintaan pasar. "Lama kelamaan masyarakat akan memilih yang ramah lingkungan daripada yang sekedar membangun," jelasnya. Proyek-proyek Ciputra yang lain pun memakai konsep properti hijau dengan tema yang berbeda-beda. Misalnya, Citraland Surabaya berkonsep "Clean, green, and modern".
Dari rencana pengembangan CitraRaya seluas total 2.760 hektare (ha), saat ini baru sekitar 600 ha, atau sekitar 30.000 unit rumah yang sudah dibangun. Tulus bilang, setiap tahunnya rata-rata dilakukan serah terima 3.000-4.000 unit rumah.
Hunian di CitraRaya menyasar segmen menengah dengan harga jual antara Rp 200 juta-Rp 600 juta per unit. "Walaupun saat ini sudah banyak kompetitor, penjualan termasuk cepat untuk daerah Tangerang," klaim Tulus.
Ciputra Development telah merevisi target marketing sales tahun ini, dari semula Rp 5 triliun menjadi Rp 6,3 triliun. Berarti, marketing sales ditargetkan tumbuh 75% dari perolehan tahun lalu sebesar Rp 3,6 triliun.
Optimisme Ciputra Development berangkat dari banyaknya proyek baru yang akan dirilis ke pasar di tahun ini. Ada sembilan proyek yang diharapkan bisa mendulang marketing sales, antara lain di Semarang, Yogyakarta, Medan, Palu, Pangkalpinang, Pontianak, Cirebon, serta tidak ketinggalan Jakarta.
Proyek terbaru di Jakarta adalah tahap kedua Ciputra World yang mencakup apartemen dan kantor. Di luar Jakarta, proyek-proyek Ciputra berupa rumah tapak dengan luas lahan rata-rata 20 ha. Tulus bilang, di tahun pertama, proyek baru diharapkan masing-masing bisa meraup marketing sales antara Rp 50 miliar - Rp 100 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News