Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek kawasan Industri Hijau terbesar di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, murni digarap pihak swasta yang terdiri dari konsorsium swasta nasional dan luar negeri menggunakan skema business to business (B2B). Tidak ada keterlibatan pemerintah baik dalam penyertaan modal maupun akuisisi lahan.
Pembangunan proyek kawasan Industri hijau itu telah dimulai sejak Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama pembangunan pada Selasa (21/12).
Kawasan industri hijau terbesar di dunia sekaligus proyek industrial estate terbesar yang pernah dibangun oleh swasta di tanah air dimiliki oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI)
Baca Juga: Sederet Konglomerat Rambah Bisnis Smelter, Ada Boy Thohir, Haji Isam, Kalla Group
Ketua Konsorsium Indonesia di KIPI Garibaldi Thohir mengatakan, kesadaran dunia internasional terhadap ekonomi hijau semakin tinggi. Kata dia, Permintaan atas produk hijau juga semakin meningkat, baik di pasar nasional maupun global.
Ditambah lagi, perkembangan pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada kompetensi daerah juga semakin mendorong pembangunan kawasan industri hijau.
“Kami selaku konsorsium swasta nasional dan luar negeri, terdorong untuk mengembangkan kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang juga merupakan proyek industrial estate terbesar yg pernah dibangun oleh swasta di tanah air,” kata Boy dalam keterangan resminya dikutip Jumat (24/12).
Boy mengatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk menciptakan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global dengan mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti solar panel, green aluminium smelter, dan new energy battery.
“Yang didukung oleh penyediaan listrik bersumber dari energi terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan, dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” katanya.
Baca Juga: Lahan Kawasan Industri Hijau Kaltara Milik Boy Thohir, Luhut: Mungkin Rezeki Beliau