Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengatakan bahwa ekspansi untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) selalu melibatkan pemerintah daerah. Perusahaan sebagai pengembang swasta belum memiliki rencana untuk ekspansi KEK.
Darmono Setyono Djuandi, Presiden Komisaris KIJA menyampaikan bahwa untuk pngembangan KEK sendiri tentunya perusahaan memiliki keterbasan baik dari source maupun kemampuan dana. Oleh karena itu dirinya mengatakan pengembangan KEK selalu menggandeng pemerintah daerah.
“Ya kami sifatnya bantu saja kalau sendiri kan juga terbatas, jadi siapa saja yang mau meminta bantuan kami kasih konsultasi. Jadi kalau masuk akal ya kami bikin kerjasama,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/7).
KIJA sudah memiliki KEK di Tanjung Lesung dan Morotai. Diluar itu, perusahaan juga dikabarkan mengincar pengembangan KEK di wilayah Bangka Belitung. Namun Darmo menyatakan bahwa hal tersebut bukan merupakan inisiatif ekspansi perusahaan tetapi permintaan dari daerah tersebut.
“Kalau mereka minta bantuan ya kami bantu, kalau istilahnya (ekspansi) mau masuk atau tidak seperti itu. Dulu di Kendal juga diminta, di Tanjung Lesung, Cikarang diminta tetapi kami tidak ada keinginan ekspansi. Kalau mereka (Pemda Babel) mau, kalau kami diundang masuk ya lain kan, mau sama diundang itu lain,” lanjutnya.
Dirinya mengatakan bahwa sejauh ini performa KEK Tanjung Lesung dan Morotai masih merugi, oleh karena itu tidak mudah untuk mengembangkan KEK baru. Namun dirinya mengatakan bila ada permintaan daerah untuk mengembangkan KEK untuk mengembangkan ekonomi daerah, pihaknya siap untuk mengembangkan wilayah tersebut.
“Sekarang kami konsentrasi di Bekasi dan Karawang karena disana infrastruktur sudah lengkap. Tetapi lainnya untuk bantu (pemerintah) daerah misalnya Tanjung Lesung itu 25 tahun rugi tidak apa-apa, Morotai itu 7 tahun kerja masih rugi tidak apa-apa,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News