Reporter: Muhammad Yazid |
JAKARTA. Demi meningkatkan produksi gula, PT Kebon Agung Surabaya terus memperluas lahan perkebunan tebu lewat jalinan kemitraan bersama petani. Tahun ini, perusahaan ini menargetkan perluasan lahan seluas 1.000 hektare (ha), sehingga total lahannya menjadi 19.000 ha.
NDA Widjajanto, Kepala Divisi Tanaman PT Kebon Agung Surabaya mengatakan, hingga sekarang, perusahaannya telah menjalin kemitraan dengan sekitar 9.000 petani di Malang dan Pati. Total luas lahan mitra sekitar 18.000 ha. "Seluruh lahan perkebunan tebu kami milik petani," katanya, kemarin. Kebon Agung menyediakan kebutuhan lainnya, seperti bibit tebu serta pabrik penggilingan tebu.
Saat ini, perusahaan ini memiliki dua unit pabrik gula, yakni PG Trangkil Pati Jawa Tengah, PG Kebon Agung Malang Jawa Timur. PG Kebon Agung memiliki kapasitas giling 8.400 ton tebu per tahun, sedangkan PG Trangkil memiliki kapasitas produksi sebesar 5.500 ton.
Dengan adanya program kemitraan untuk menambah lahan tebu tersebut, kapasitas kedua pabrik tersebut di tahun 2013 akan masing-masing menjadi 9.000 ton dan 6.000 ton tebu per tahun.
Widjajanto bilang, sejak 2005 hingga kini, perusahaannya telah menginvestasikan dana Rp 560 miliar untuk peningkatan kapasitas pabrik. "Peningkatan kapasitas produksi berupa penambahan mesin baru dan perawatan mesin lama agar kinerjanya tetap terjaga," katanya.
Selain penyediaan fasilitas penggilingan tebu bagi petani mitra, perusahaan tersebut juga menyediakan bibit tebu yang dibudidayakan sendiri di lahan seluas 300 hektare. Menurut Widjajanto, seluruh petani mitra Kebon Agung diharuskan menggunakan benih tebu tersebut. Ia mengklaim, benih milik perusahaannya merupakan bibit unggul yang mampu menghasilkan produksi tebu sebanyak 800 kuintal per hektare dengan rendemen yang tinggi berkisar antara 7,5% hingga 8%. Alhasil, pada tahun ini, produksi gula Kebon Agung diproyeksikan akan mencapai 121.600 ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News