Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal wabah virus corona, permintaan masker terus melonjak. Hal tersebut menyebabkan pabrikan lokal mau tak mau meningkatkan kapasitas produksinya.
Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) mengatakan, saat ini ada tujuh anggotanya yang memproduksi masker untuk melayani permintaan di tingkat domestik. "Perusahaan-perusahaan tersebut telah meningkat kapasitas produksi mereka," ujar Ahyahudin Sodri, Manajer Eksekutif Aspaki kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).
Sayangnya, dia enggan membeberkan lebih rinci terkait besaran kapasitas produksi tersebut. Yang jelas pelaku industri melihat ada peningkatan permintaan masker dari satu setengah sampai dua kali lipat dibandingkan periode-periode normal sebelumnya.
Baca Juga: Masyarakat ramai-ramai berburu masker di pasar Pramuka Jakarta
Mengenai stok masker yang menipis di pasaran, Ahyahudin mengaku prihatin jika ada pihak yang mengambil aksi untung dari tingginya permintaan masker. "Sebenarnya, sampai saat ini masih dapat terpenuhi, kecuali ada aksi 'borong' di pasaran," terangnya.
Ia memastikan sebagai produsen, anggota Aspaki tidak menaikkan harga penjualan.
Namun, Ahyahudin tidak bisa menjamin apakah produksi masker ini bisa lebih cepat daripada biasanya. Selain itu, untuk penjualan, semuanya tergantung pada distributor atau supplier yang mengambil hasil produksi dari pabrikan untuk disebarkan ke toko dan apotek di Indonesia.
Berdasarkan hasil Kontan.co.id di beberapa ritel modern dan apotek di Jakarta, masker relatif sulit ditemukan.
Di daerah Mampang, Jakarta Selatan misalnya. Ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart, mengaku sudah kehabisan barang masker beberapa minggu ini. Salah satu petugas ritel apotek Century, yang tak mau disebut namanya, menyebutkan stok sedang kosong sejak Februari kemarin.
Baca Juga: Satu per satu orang yang kontak dengan 2 WNI positif corona akan dihubungi pemerintah
"Kalau mau bisa pesan di e-commerce atau situs kami," terangnya Minggu (1/3). PT Indomarco Prismatama mengakui, bahwa ada lonjakan besar terhadap permintaan masker di beberapa minggu belakangan.
Wiwiek Yusuf, Marketing Director PT Indomarco Prismatama mengatakan, pihaknya menjual masker hanya sebagai pelengkap sehingga stoknya memang terbatas. "Kalau melonjak kami sangat tergantung dengan suplai, setahu saya produsen juga kewalahan dan terbatas bahan bakunya," jelas dia kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News